Bola.com, Malang - Iwan Budianto sudah menanggalkan jabatan sebagai CEO Arema FC. Kini dia fokus sebagai Wakil Ketua Umum PSSI setelah kongres tahunan di Bali pada 20 Januari.
Namun masih ada satu masalah yang juga harus dihadapi IB, persoalan kasus suap di delapan besar Piala Suratin 2009. Proses pemeriksaan kini masih berlangsung oleh Satgas Antimafia Bola Polri.
Terkait masalah ini, wakil manajer Arema, Lalu Mara Satria Wangsa angkat bicara. Ia menilai, apa yang sudah dilakukan kepolisian sudah melenceng. Dia menyayangkan jika kepolisian melakukan tindakan trial by press terhadap IB.
Baca Juga
“Seharusnya kepolisian mengonfirmasi dulu terhadap terlapor (IB). Tapi yang saya lihat justru sudah dilakukan jumpa pers seakan sudah menghakimi,” jelasnya.
Seperti yang diberitakan di media, kepolisian menyebut status IB bisa jadi tersangka. Padahal, pemeriksaan belum dilakukan sampai tuntas meskipun sudah ada bukti aliran dana 140 juta dari pelapor, Perseba Bangkalan kepada IB dan Pengda PSSI Jatim yang waktu itu dipimpin Haruna Soemitro.
“Saya lihat satgas sudah melenceng dari tupoksinya. Dari mengusut pengaturan skor ke penentuan tuan rumah. Kalau memang tupoksinya penentuan tuan rumah, kenapa tidak semua penunjukan tuan rumah termasuk PON (Pekan Olahraga Nasional) juga diusut,” imbuhnya.
Dia menambahkan, jika selama ini beberapa kasus match fixing lainnya yang sudah terbukti pelakunya, pihak kepolisian masih menjunjung asas praduga tak bersalah.
Lalu Mara berharap tidak adanya tebang pilih dalam mengusut kasus dalam sepak bola Indonesia.
Beberapa waktu lalu, Iwan Budianto menegaskan akan kooperatif jika kepolisian menginginkan keterangan langsung darinya. Namun, dia masih ingin memberikan informasi detail kepada kepolisian lebih dahulu sebelum ke media.