Mantan Kapten Timnas Minta Simon McMenemy Menguasai Bahasa Indonesia

oleh Aditya Wany diperbarui 25 Jan 2019, 15:30 WIB
Simon McMenemy, Pelatih Timnas Indonesia. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Surabaya - Simon McMenemy akhirnya secara resmi menjadi pelatih Timnas Indonesia. Pelatih asal Skotlandia itu mendapatkan kontrak hingga 2020 dengan beberapa target yang telah dibebankan PSSI.

Di antaranya menjuarai Piala AFF 2020 dan lolos Kualifikasi Piala AFC 2023 serta Piala Dunia 2022. Melihat target itu, perlu jalan yang tidak mudah. Kapten Timnas Indonesia era 1990-an, Ferryl Raymond Hattu, memberikan saran kepada sang pelatih anyar.

Advertisement

Ferril, satu di antaranya, meminta kepada McMenemy untuk segera menguasai Bahasa Indonesia. Apalagi, sebenarnya, pelatih berusia 41 tahun itu sudah beberapa tahun bermukim di Indonesia. Bahkan dalam dua musim terakhir ia tinggal di Indonesia dengan menangani Bhayangkara FC.

"Sebagai pelatih Timnas Indonesia, seharusnya dia mau meningkatkan kemampuan Bahasa Indonesia. Itu tentu akan memudahkan komunikasi dan koordinasi dengan pemain di lapangan. Akan ada banyak sekali manfaatnya kalau dia mau menguasai Bahasa Indonesia," kata Ferril kepada Bola.com.

Selama ini, McMenemy menjadi satu di antara pelatih yang mengandalkan penerjemah untuk berbicara dengan pemain atau dalam sesi jumpa pers. Dia lebih lancar dengan bahasa ibunya, Bahasa Inggris, selama dua tahun menjadi pelatih Bhayangkara FC.

Ferril menilai hal itu sudah harus ditinggalkan McMenemy. Dia kemudian memberi contoh saat ia membela Timnas Indonesia demi SEA Games 1991. Saat itu, skuat Garuda ditangani pelatih asal Rusia, Anatoli Polosin.

 

2 dari 2 halaman

Contoh dari Masa Lalu

Menurut Ferril, Polosin saat itu berusaha segera menguasai Bahasa Indonesia dengan cepat. Hal itu memang terjadi, dan komunikasinya sebagai kapten Timnas Indonesia dengan sang pelatih juga berjalan dengan mudah.

"Awalnya ada dokter timnas yang lancar bahasa Rusia menjadi penerjemah. Tapi, hanya satu tahun di Indonesia, Polosin langsung lancar Bahasa Indonesia. Dia memang pelatih yang punya semangat mempelajari hal baru, apalagi itu membantu pekerjaannya," imbuh pria berusia 56 tahun itu.

Polosin kemudian menuai hasil dari usahanya bersama Timnas Indonesia yang saat itu berisikan pemain seperti Widodo C. Putro, Aji Santoso, Kas Hartadi, Hanafing, Bambang Nurdiansyah, Rochy Putiray, dan tentu saja Ferril.

Timnas Indonesia berhasil meraih emas SEA Games 1991 setelah menundukkan Thailand di partai puncak. Itu merupakan medali emas SEA Games terakhir yang didapat oleh Timnas Indonesia hingga saat ini.