Bola.com, Sleman - Nama PSS Sleman ikut dibawa oleh tersangka kasus mafia bola, Vigit Waluyo. PSS , Kalteng Putra, dan Mojokerto Putra disebut Vigit, ia bantu dalam pertandingan di kompetisi Liga 2 musim 2018.
Pihak PSS lantas bereaksi terhadap pernyataan Vigit Waluyo. Mantan manajer PSS, Sismantoro, dengan tegas membantah apa yang disampaikan Vigit Waluyo. Ia mengatakan pernyataan Vigit Waluyo tidak berdasar.
"Semua yang dia dikatakan tidak benar dan tanpa dasar. Kami akan melakukan rapat dengan teman-teman di manajemen untuk membahas langkah ke depan. Termasuk kemungkinan melayangkan somasi," jelas Sismantoro, Senin (28/1/2019).
Sismantoro menegaskan seperti yang dikatakannya beberapa waktu lalu, ia tidak pernah berkomunikasi dengan Vigit Waluyo. Sebagai orang baru di sepak bola, Sismantoro mengaku baru tahu ada praktik pengaturan skor dan sekarang menjadi kasus cukup besar.
"Dulu saya sudah pernah katakan, saya baru pertama kali ngurusi tim sepak bola. Jadi hal-hal semacam itu, seperti match fixing, baru tahu akhir-akhir ini. Bisa dicek apakah saya ini pernah berkomunikasi dengan orang-orang itu," imbuh Sismantoro.
Menurutnya, PSS memiliki pemain dengan kualitas mumpuni musim 2018 sehingga tidak masuk akal harus menempuh jalur yang tidak lazim seperti ikut mengatur skor.
"Semua orang juga tahu materi pemain PSS kelas Liga 1. Kami memang mempersiapkan secara teknis dengan maksimal," kata Sismantoro.