Bola.com, Tangerang - Peluang Persita Tangerang untuk lolos dari fase 32 besar Piala Indonesia 2018 terbilang berat. Pada leg pertama yang dimainkan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang (26/1/2019), mereka menelan kekalahan telak 1-4 dari Arema.
Meski begitu, masih ada misi tersendiri dari pemain Persita saat menjalani leg kedua di Tangerang. Striker Sirvi Arfani mengungkapkan dia ingin bermain lebih maksimal dan tenang.
Saat pertemuan pertama di Malang, penyerang 26 tahun ini punya beberapa peluang, tetapi belum bisa memaksimalkannya jadi gol.
"Waktu pertemuan pertama di Malang, masih kelelahan sehingga beberapa peluang tidak membuahkan gol. Selanjutnya, kami akan berusaha lebih keras dan latihan finishing untuk lebih tenang dalam menyelesaikan peluang," kata penyerang 26 tahun itu.
Persita sebenarnya punya modal satu gol ketika bermain di Malang. Gol itu lahir dari kaki Chandra Waskito memanfaatkan kesalahan pemain Arema. Tetapi, secara skema serangan, tim berjulukan Pendekar Cisadane itu sudah menjanjikan.
"Waktu pertandingan pertama, mental kami sempat turun setelah gol cepat Arema. Itu juga jadi pelajaran agar tidak terulang," jelasnya.
Untuk mengejar devisit tiga gol dari Arema di leg kedua, Sirvi menambahkan hal itu memang tidak mudah. Tetapi, dia tidak ingin kalah sebelum berperang. Apalagi bermain di kandang sendiri, dia akan mendapatkan dukungan dari suporter sendiri.
"Saat main di Malang, ada dua bus suporter Persita yang datang. Itu sudah memberikan semangat. Tapi, saat main di kandang, tentu dukungannya akan lebih besar," imbuhnya.
Saat main di Malang, suara suporter Persita tidak terdengar dukungannya. Maklum, mereka kalah jumlah dari puluhan ribu Aremania yang memenuhi Stadion Kanjuruhan.
Saat pertemuan kedua, diprediksi giliran suporter Persita yang menguasai Stadion Benteng Taruna, Banten. Sementara Aremania tetap datang, tetapi kuotanya terbatas.