Bola.com, Malang - Manajemen Arema FC membuktikan janjinya untuk bertemu dengan dua Aremania yang dikenai sanksi seumur hidup dari komdis PSSI, yakni Yuli Sumpil dan Fandi.
Yuli dan Fandi datang ke kantor Arema di Jalan Mayjen Pandjaitan 47, Kota Malang, Rabu (30/1/2019). Mereka diundang oleh manajemen untuk proses pengajuan banding atas sanksi yang diterima pada musim 2018. Kedua suporter itu ditemui oleh Media Officer Arema, Sudarmaji dan Ketua Panpel Arema, Abdul Haris.
Baca Juga
“Manajemen yang berinisiatif untuk melakukan banding. Sekarang mengundang mereka untuk melakukan pembicaraan terlebih dahulu. Setelah itu kami mempelajari proses banding atau bahkan pemutihan sanksi,” kata Sudarmaji.
Manajemen mengakui baru sekarang mengajukan banding setelah momen sanksi Aremania secara keseluruhan berakhir, yakni larangan memasuki stadion hingga akhir Liga 1 2018.
Pertemuan suporter dan perwakilan manajemen ini berlangsung santai. Manajemen memberikan berkas poin-poin kepada Yuli dan Fandi untuk banding. Setelah itu keduanya juga berniat untuk membuat citra Aremania lebih baik.
“Sejak awal saya sampaikan jika tidak ingin mendorong manajemen atau siapapun untuk melakukan banding. Tapi ini murni inisiatif dari manajemen Arema,” kata Yuli.
Sementara Fandi justru sudah menunggu aksi dari manajemen ini. Istri Fandi, Inneke yang aktif berkomunikasi dengan manajemen Arema. Dia tidak sanggup harus melewatkan semua pertandingan Arema seumur hidup.
“Kami sudah menunggu agar manajemen melakukan ini (banding). Kami sebagai Aremania sudah berjuang memberikan dukungan kepada Arema dengan mempertaruhkan jiwa dan raga. Jadi jangan dianggap seperti sampah, setelah dibersihkan lalu dibuang,” kata Inneke sambil meneteskan air mata.
Secepatnya Arema akan mengirim berkas tersebut kepada PSSI. Yuli dan Fandi bersedia jika sewaktu-waktu nantinya dipanggil ke Jakarta untuk dimintai keterangan.
“Sekarang momen untuk semua berbenah. Kami yakin Yuli dan Fandi paham dengan aturan. Selama dikenai sanksi mereka juga menghormatinya. Waktu Arema main di Piala Indonesia keduanya datang ke Stadion Kanjuruhan karena sanksi itu hanya berlaku di Liga 1 saja. Mereka pun mematuhinya,” jelas Sudarmaji.