Bola.com, Jakarta - Erick Thohir kembali mengomentari tentang kemungkinan menjadi Ketua Umum PSSI. Dia mengatakan masih fokus pada tugasnya sebagai ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf hingga April 2019.
Namun, Erick secara tersirat siap membicarakan soal jabatan ketua umum PSSI setelah tugasnya di TKN berakhir.
Baca Juga
Kesuksesan Erick ketika menjadi Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) membuat publik menginginkannya memimpin PSSI. Bahkan, Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla, menganggap mantan Presiden Inter Milan itu pantas menduduki jabatan tersebut.
Erick mengapresiasi pihak yang mendukungnya maju menjadi ketua umum PSSI.
"Seperti yang sudah saya katakan beberapa kali, olahraga Indonesia terutama sepak bola harus dikelola secara transparan dan tanpa politik. Hari ini saya sampai bulan April tidak mungkin. Jangan nanti mengorbankan olahraga dengan posisi individu yang kurang menguntungkan," kata Erick di Jakarta, Kamis (31/1/2019).
"Saat ini saya fokus kepada tugas saya. Setelah April kita lihat. Namun, sebuah tantangan sepak bola bisa dijadikan industri, terutama liganya. Jika liga sepak bola bisa dikelola secara profesional dan transparan, tentu akan menciptakan pertumbuhan ekonomi di industri sepak bola," imbuh Erick tentang kans menjadi Ketua Umum PSSI yang sebelumnya dijabat Edy Rahmayadi tersebut.
Soal Pengaturan Skor
Erick menginginkan industri sepak bola Indonesia berkembang. Pemilik Satria Muda itu tidak ingin dunia sepak bola Tanah Air selalu berkutat dengan isu pengaturan skor.
"Namun, jika dikelola dengan match fixing, tentunya akan mencederai kepercayaan masyarakat. Kalau diajak mengelola secara profesional, transparan, dan tidak berpolitik, mari kita bicarakan. Namun, posisi saya saat ini, lebih baik saya fokus dulu kepada yang ada," tutur Erick.
Posisi ketua umum PSSI bisa ditentukan melalui Kongres Luar Biasa (KLB) yang rencananya digelar pada 2020. Saat ini, jabatan itu tengah diisi oleh Joko Driyono.