Bola.com, Surabaya - Pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman sempat berkunjung ke Barcelona saat di Spanyol, Minggu (27/1/2019). Pelatih yang akrab disapa Djanur itu berada di Negeri Matador selama sepekan terakhir dalam agenda kursus lisensi kepelatihan AFC Pro.
Dia kemudian berjalan keliling stadion Camp Nou bersama para pelatih lain. Di sini dia melihat banyak sekali perbedaan yang mencolok antara sepak bola Indonesia dan Spanyol.
"Yang jelas infrastruktur (berbeda). Di Indonesia jarang ada klub yang memiliki camp dan fasilitas. Di sana diharuskan (fasilitas latihan) bagi sebuah klub sepak bola profesional, sedangkan di sini belum memiliki seperti itu," kata Djanur.
Baca Juga
Saat berkunjung ke Camp Nou, sayangnya Barcelona sedang tidak bertanding di sana. Barca sedang bertandang ke markas Girona dalam jornada ke-21 dan berhasil menang 2-1.
"Di Camp Nou hanya tour stadion saja karena kebetulan saat itu tidak ada game. Saya memastikan melihat camp latihan saja. Saat itu Barcelona sedang away ke markas Girona," ucap Djanur.
Kemegahan Camp Nou sanga terkenal bagi pecinta sepak bola di seantero dunia. Stadion ini merupakan tempat dan saksi bisu lahirnya bintang dunia, Lionel Messi, ditempa.
Sekilas, banguban stadion itu mirip dengan markas Persebaya, Stadion Gelora Bung Tomo (GBT, Surabaya. Perbedaan mencolok keduanya adalah lokasi. Stadion GBT dibangun dekat dengan tambak dan tempat pembuangan akhir.
"Dalam lapangan, terutama kondisi rumput lapangan hampir menyamai. Mungkin besarnya mirip, walaupun masih kalah besar juga. Boleh dikatakan pandangan dari jauh dikatakan seperti itu," ucap Djanur membandingkan Camp Nou dan GBT.
Soal kapasitas, kedua stadion memang memiliki perbedaan mencolok. Camp Nou diketahui bisa menampung hampir 100 ribu penonton, sedangkan GBT hanya dihadiri oleh 50 ribu penonton saja atau setengahnya.