Bola.com, Malang - Dirigen Aremania, Yuli Sumpil, punya sisi lain yang jarang diketahui publik. Selama puluhan tahun jadi dirigen Aremania, pria bernama asli Yuli Sugianto ini ternyata selalu berusaha menjaga jarak dengan pemain Arema FC.
Berbeda dengan Aremania pada umumnya, dia justru jarang meminta foto atau tanda tangan ketika bertemu langsung dengan pemain Arema.
Baca Juga
Yuli mengaku punya alasan kuat menjaga jarak dengan pemain Arema. Dia mengaku jadi lebih lepas mengkritik pemain ketika Arema bermain jelek. “Kalau saya dekat dengan pemain, otomatis akan segan jika memberikan kritik saat tim kalah. Biasanya saya memberikan kritikan langsung di lapangan,” jelas Yuli Sumpil, Minggu (3/2/2019).
“Kadang kalau ketemu langsung yang mengobrol biasa. Tapi tidak sampai terlalu dekat secara personal,” jelasnya.
Meski berkomitmen menjaga jarak dengan pemain, Yuli mengaku punya pemain idola. Dia menyukai pemain yang tampil meledak-ledak di lapangan.
“Seperti Pacho Rubio (mantan pemain Arema FC). Saya suka bagaimana dia bermain. Lengkap, punya skill dan membuat drama di lapangan. Itu penting karena memberikan hiburan tersendiri. Kalau di luar negeri ada pemain seperti Gennaro Gattuso (Italia),” jelasnya.
Jangan Menonton Laga Secara Utuh
Tapi, di skuat Arema musim ini, dia melihat belum ada lagi pemain yang punya tipikal seperti itu. Yuli Sumpil berharap ada lagi pemain yang bisa memberikan hiburan di lapangan.
“Pemain yang bisa menciptakan drama itu bagi saya pribadi menarik. Kadang mengulur waktu ketika sudah unggul, atau yang lainnya,” jelasnya.
Namun, karakter pemain yang disukai Yuli tersebut biasanya akan akrab dengan kontroversi. Pacho misalnya. Pemain yang jadi idola Arema pada 2000-an ini dijatuhi sanksi larangan bermain di Indonesia. Penyerang asal Chile itu dicap sebagai striker yang sering melakukan provokasi.
“Beberapa tahun lalu sempat ada bek asal Spanyol (Kiko Insa) yang juga menghibur dengan drama-dramanya di lapangan. Tapi dia hanya sebentar,” imbuhnya.
Terkadang Yuli mengaku jarang melihat permainan tim secara utuh. Penyebabnya, dia lebih sering menghadap ke tribune penonton untuk memimpin Aremania bernyanyi ketimbang melihat apa yang terjadi di lapangan.
“Beberapa kali saya saja menoleh ke lapangan. Makanya saya jarang melihat permainan secara utuh,” tegas dia.
Baca Juga
Sumardji Sebut Shin Tae-yong Baru Bisa Jadi Sasaran Tembak Jika Timnas Indonesia Melempem di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Manajer Timnas Indonesia Tanggapi Tagar Shin Tae-yong Out Gara-gara Piala AFF 2024: Salah Alamat dan Salah Sasaran!
Jelang Leg Pertama Semifinal Piala AFF 2024: Vietnam Kecewa Cuma Dapat Jatah 300 Tiket dari Singapura