Bola.com, Samarinda - Jan Lammers membuat keputusan besar dalam hidup dan kariernya setelah memutuskan bergabung dengan Borneo FC pada 1 Februari 2019. Masih berusia 23 tahun, Jan Lammers berani meninggalkan kariernya di Belanda untuk mencoba peruntungan di Indonesia.
Baca Juga
Jan Lammers lahir di Zevenaar, Belanda pada 10 Mei 1995. Mulai mengenal sepak bola pada 1999, Lammers kecil bergabung dengan SV DCS sampai 2003. Setelah itu, dia masuk akademi De Graafschap sampai 2014.
De Graafschap menjadi klub profesional pertama dalam karier Jan Lammers. Bersama klub yang bermarkas di De Vijverberg itu, Jan Lammers tampil sebanyak 45 pertandingan dan sukses mencetak tiga gol.
Penampilan apiknya tersebut kemudian mencuri perhatian RKC Waalwijk. Pada 2017, Jan Lammers resmi bergabung dengan Waalwijk dan tampil sebanyak 39 pertandingan dengan rincian mencetak dua gol dan dua assist.
Berbekal pengetahuan soal Borneo FC di dunia maya, Jan Lammers berhasil diyakinkan agennya, Roberts, untuk menerima pinangan Borneo FC. Padahal, Jan Lammers sejatinya memiliki menit bermain yang tak sedikit di RKC Waalwijk.
Menantikan Dukungan Suporter
Pada musim 2018-2019, Jan Lammers mencatatkan 686 menit dalam 11 laga yang dimainkannya di Liga 2 Belanda itu. Keyakinan Lammers hijrah ke Indonesia mungkin saja diperkuat Ezra Wallian, pemain Timnas Indonesia yang juga membela RKC Waalwijk.
"Saya melihat di dunia maya dan sudah cukup mengenal klub ini. Stadionnya disebut sebagai Theatre of Hell," kata Jan Lammers seperti dikutip situs resmi Borneo FC, Minggu (3/2/2019).
Selain faktor Ezra Wallian, keyakinan Jan Lammers untuk hijrah ke Indonesia juga diperkuat para pemain Belanda yang sudah lebih dulu merumput di Liga 1. Cerita dari duo PSM Makassar, Marc Klok dan Wiljan Pluim, menjadi penyemangatnya untuk menatap pengalaman baru di Indonesia.
"Saya menantikan suporter datang ketika kami bermain. Tentu akan sangat menyenangkan bermain di bawah dukungan suporter Borneo FC yang fanatik," tegas pemain berpostur 190 cm itu.