Jakarta - Mantan bek Juventus, Mehdi Benatia, memilih gabung ke Al-Duhail sehingga menolak pinangan Manchester United. Keputusan Benatia ini rupanya demi bisa fokus dalam menjalankan agamanya.
Benatia dianggap sebagai salah satu solusi untuk memperkuat lini pertahanan Manchester United yang dikenal cukup bobrok pada musim ini. Sebelum resmi pindah ke Qatar, ia disebut telah mendapat tawaran dari Manchester United.
Namun, eks penggawa Juventus dan Bayern Munchen itu langsung menolak tawaran tersebut. Keputusan itu jelas mengundang banyak kritikan yang berdatangan dari mulut para ahli olahraga di negara asalnya, Maroko.
Benatia sadar bahwa dirinya mendapat kritikan menyusul keputusan pindah ke Qatar. Namun, ia memilih Al-Duhail tidak serta merta karena bayaran yang tinggi saja. Tetapi, Benatia juga bertujuan untuk hidup dalam nuansa Islam yang kental.
"Saya menghadapi kritikan dari kritikus olahraga Maroko setelah pindah ke Doha, tapi saya inign semuanya menghormati pilihan saya. Sebab ini adalah yang terbaik untuk saya beserta keluarga," tutur Benatia dalam situs resmi Al-Duhail.
"Saya ingin anak-anak tumbuh dalam atmosfer islami, dan saya bisa pindah ke klub Uni Emirat Arab atau Arab Saudi, tapi saya lebih memilih Al Duhail, dan karena ada banyak pemain Maroko yang bermain bersama tim nasional dan juga klub golf," lanjutnya.
Timnas Maroko
Kepindahannya ke Qatar jelas memperkecil kemungkinan Benatia untuk tampil bersama Timnas Maroko di kompetisi internasional. Namun, ia bisa menerima kemungkinan itu dan menyerahkan semua keputusan kepada sang pelatih, Herve Renard.
"Pelatih Herve Renand mengenal saya dengan baik, dan bila ia melihat saya tak pantas untuk bermain di tim nasional, saya akan menerima keputusan ini," tandasnya.
Benatia memutuskan hengkang dari Juventus lantaran minimnya kesempatan bermain sejak kehadiran Leonardo Bonucci dari AC Milan. Padahal pada musim kemarin, ia memainkan peran penting bersama Giorgio Chiellini di jantung pertahanan Bianconeri.
Sumber: Bola.net