Respons Ismed Sofyan Terkait Mundurnya Gede Widiade dari Persija

oleh Muhammad Ivan Rida diperbarui 08 Feb 2019, 15:00 WIB
Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, berpose usai wawancara di Spring Hill, Kemayoran, Jakarta, Jumat (14/12). Bos Persija tersebut sudah merancang persiapan serta target klub untuk mengarungi kompetisi mendatang. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Bek Persija Jakarta, Ismed Sofyan, mengaku kaget mengetahui Gede Widiade mundur dari jabatan Direktur Utama tim Macan Kemayoran. Padahal, Ismed mengatakan Gede sempat mengunjungi ruang ganti para pemain saat bersua Home United, Selasa (5/2/2019).

Advertisement

Gede mengumumkan mundur dari jajaran manajemen di Kantor Persija yang terletak di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (6/2/2019) malam. Gede mengaku secara resmi mundur per 1 Februari 2019.

Peran Gede digantikan Kokoh Alfiat, yang memiliki pengalaman sebagai bendahara PT Liga Indonesia. Alfiath juga sudah menduduki jajaran manajemen untuk mengurusi keuangan Persija pada masa Gede.

"Saya tidak tahu dan kaget semalam dapet berita Gede mundur. Saya tidak tahu apa permasalahan yang terjadi sampai sekarang. Jadi saya belum bisa mengomentari karena tidak tahu persis apa yang terjadi," kata Ismed.

Jadi saya kaget saja karena kemarin kan Gede masih datang ke Singapura, masih masuk ruang ganti kami. Kemudian tiba-tiba sampai Jakarta ada masalah ini kan saya kaget, tanpa pemberitahuan sebelumnya," ujar Ismed.

Sejumlah pihak kemudian mengaitkan mundurnya Gede dengan temuan tim Satgas Antimafia Bola di kantor PT. Liga Indonesia. Pihak Kepolisian menduga ada dokumen keuangan Persija yang dirusak oknum di kantor tersebut.

Menyikapi masalah itu, Ismed enggan berkomentar banyak karena tidak mengetahui detail masalah tersebut. Bek berusia 39 tahun itu menilai dokumen yang ditemukan Satgas Antimafia Bola juga belum pasti milik Persija.

"Nah saya juga tidak bisa komentari masalah itu. Saya tidak tahu persis. Itu kan masih menduga-duga apakah itu benar Persija atau tidak, dan itu dokumen apa sih sebenarnya, apakah dokumen itu salah atau tidak. Kami kan belum tau juga," tutur Ismed.

Berita Terkait