Bola.com, Jakarta - Pada 24 Mei 2018 dunia mengetahui bintang Barcelona, Andres Iniesta, resmi gabung dengan klub J1 League, Vissel Kobe. Sejak itu, Iniesta mengaku terus mencoba beradaptasi dengan lingkungan sepak bola maupun budaya di Jepang.
Pemain 34 tahun itu mengakui proses adaptasinya di Jepang bersama Vissel Kobe tidak berjalan mudah. Dia cukup kesulitan karena tradisi Jepang yang jauh berbeda dibandingkan dengan Eropa, khususnya Spanyol.
Iniesta sudah menjalani musim pertamanya bersama Vissel Kobe. Dia meninggalkan Barca karena kemampuannya menurun termakan usia. Iniesta memilih bermain di luar Eropa supaya tidak perlu melawan Barca suatu saat nanti.
Dia dan keluarganya memerlukan waktu cukup lama untuk menyesuaikan diri, meski saat ini sudah merasa nyaman.
"Adaptasi saya tidak berjalan mudah, baik dalam hal olahraga maupun keluarga, sebab adat Jepang berbeda dengan adat kami. Namun, saat ini, akhirnya istri dan anak-anak saya merasa kami sudah beradaptasi dan sekarang waktu untuk menikmatinya," ungkap Iniesta kepada sport-english.com.
"Orang Jepang jauh lebih tenang daripada kami, dan itu terlukis pada stadion dan di lapangan. Mereka mendukung dan memprotes, tapi mereka tidak pernah sampai marah seperti yang dilakukan di Eropa."
"Sebab, mereka menghadapi kekalahan dengan cara yang sangat berbeda dibanding yang kami lakukan di Eropa," sambungnya.
Filosofi menghadapi kekalahan itulah yang ternyata sulit diterima Iniesta. Dia jadi lebih tenang, kekalahan adalah hal biasa. Berbeda dengan saat masih membela Barca, kekalahan terasa seperti hukuman mati.
"Oke, kami kalah, lalu kenapa? Filosofi itulah yang sangat sulit untuk saya pahami dan saya terima, sebab di satu sisi mereka kompetitif, tapi di sisi lain, mereka menerima kekalahan dengan cara berbeda."
"Waktu saya di Vissel Kobe jelas jauh lebih tenang daripada waktu saya di Barcelona," ucap Iniesta.
Sumber: Bola.net
Baca Juga