Bola.com, Jakarta - Gaung Piala Presiden 2019 sebagai turnamen pramusim sudah mulai terdengar. Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) merespons rencana itu dengan berharap agar PSSI dan operator kompetisi segera mengirim surat permohonan rekomendasi untuk menghindari permasalahan administrasi ketika turnamen digelar.
Piala Presiden 2019 rencananya akan dimulai pada 2 Maret 2019 jika merujuk kepada pernyataan Waketum PSSI, Iwan Budianto. Namun, Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, mengaku belum bisa membahas jadwal Piala Presiden 2019 sebelum Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Liga Indonesia Baru yang akan digelar pada 18 Febaruari 2019.
Baca Juga
Ketua Umum BOPI, Richard Sam Bera, merespons rencana turnamen pramusim tersebut dengan baik. Namun, mantan atlet renang Indonesia itu berharap PSSI atau operator kompetisi yang akan menjalankan Piala Presiden 2019 untuk segera mengirimkan surat rekomendasi pelaksanaan turnamen.
"Sejauh ini kami memang belum menerima surat permohonan rekomendasi, baik dari PSSI atau operator kompetisi. Memang penting mereka untuk segera memberikan laporan untuk menghindari kesalahan administrasi nantinya," ujar Richard Sam Bera di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (13/2/2019) siang.
"Kekhawatiran kami adalah jangan sampai ada pemain asing yang datang berkompetisi di Indonesia menggunakan visa turis, bukan visa kerja, yang berujung tidak membayar pajak. Hal tersebut yang kami hindari," lanjutnya.
Tanpa bermaksud mengganggu PSSI dengan urusan administrasi, BOPI mengaku hanya berharap agar segala urusan administrasi yang dilakukan tidak mepet seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Kalau bisa, jangan nanti mepet-mepet seperti yang sebelumnya. Fungsi BOPI juga menjaga aturan undang-undang nasional keolahragaan yang menyangkut keimigrasian, perpajakan dan ketenagakerjaan. Ini yang kami koordinasikan dengan pihak-pihak terkait yang sudah saya sebutkan tadi,'' ujarnya.
Piala Presiden 2019 rencananya akan digelar dengan melibatkan 20 tim, di antaranya 18 tim Liga 1 2019, Mitra Kukar, dan Persita Tangerang.