LAPORAN DARI BANGKOK, THAILAND
Layaknya kejuaraan olahraga, turnamen e-sports juga memiliki komentator. Peran yang kerap disebut sebagai caster tersebut bertugas mengomentari sekaligus menjelaskan kepada penonton apa yang sedang terjadi.
Menjadi seorang caster bukan tugas mudah. Butuh pengalaman, pengetahuan, pengenalan tim dan pemain, serta analisis mendalam terkait game e-sports, khususnya yang akan dikomentari.
Seperti yang diutarakan caster e-sports asal Thailand, Ponprom Saeoueng. Pria yang juga dikenal sebagai Dejavu itu mengaku butuh melakukan riset sebelum menjadi caster di sebuah turnamen e-sports.
Ponprom memberikan sedikit tips bagi para gamers yang ingin menjajal karier sebagai seorang caster. Menurutnya, selain melakukan riset, seorang caster juga harus memainkan game e-sports.
"Saya sudah satu tahun menjadi caster, dan juga sudah beberapa kali menjadi caster di sejumlah turnamen di Thailand. Sebelumnya saya juga memainkan game e-sports," papar Ponprom, di Bangkok, Sabtu (16/2/2019).
"Sebelum menjalankan tugas sebagai caster di sebuah turnamen, saya biasanya melakukan riset kecil-kecilan mengenai tim, pemain, game apa yang akan dipertandingkan, dan juga situasi apa saja yang akan dihadapi saat bertugas sebagai caster," lanjutnya.
Saat ini, Ponprom Saeoueng menjalani tugas sebagai caster grand final Asia Pacific Predator League 2019, di Nimibutr Stadium, Bangkok, Thailand, dari 15 sampai 17 Februari.