Bola.com, Jakarta - Pada 16 Februari lalu, pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, tepat berusia 41 tahun. Hebatnya, pria Italia itu masih berada di pusaran persaingan balap motor paling bergengsi di dunia, MotoGP.
The Doctor, julukan Valentino Rossi, akan menjalani musim ke-21 di MotoGP atau musim ke-25 di kancah Grand Prix. Yang istimewa, usia tak menghalangi Rossi tetap kompetitif.
Dia masih bisa bersaing di papan atas menghadapi para pembalap lain yang usianya jauh lebih muda darinya. Pada musim lalu, Rossi memang gagal mengemas satu kemenangan pun. Namun, setidaknya ia bisa merasakan dua podium yaitu finis kedua di GP Amerika Serikat dan Argentina.
Rossi juga belum menunjukkan tanda-tanda kehilangan motivasi. Dia masih bersemangat memburu gelar juara dunia ke-10 sepanjang kariernya, atau kedelapan di kancah MotoGP.
Sepanjang berkarier di MotoGP, pembalap yang identik dengan nomor 46 tersebut banyak mengalami kemenangan dramatis.
Manusia butuh sekitar 0,350 detik untuk mengedipkan mata. Waktu yang sangat singkat tersebut beberapa kali cukup untuk memisahkan Valentino Rossi dengan rivalnya dalam memburu kemenangan di ajang MotoGP.
Sepanjang 20 tahun berkarier di kelas premier, 500cc dan MotoGP, Rossi telah membukukan banyak kemenangan yang mengesankan. Ada beberapa yang diingat sebagai duel yang sangat ketat.
Bahkan, kemenangan paling ketat yang pernah dibukukan Rossi hanya dipisahkan gap dengan 0,013 detik, jauh lebih singkat dari waktu yang dibutuhkan untuk mengedipkan mata.
Selain itu, Valentino Rossi juga pernah menang dengan selisih 0,095 detik atas mantan rekan setimnya yang kini sudah pensiun, Jorge Lorenzo. Pertarungan ketat lainnya melibatkan Max Biaggi hingga Sete Gibernau.
Berikut ini 10 kemenangan paling dramatis yang dibukukan di ajang MotoGP, seperti dilansir Crash:
Saksikan Video Pilihan Kami:
10. MotoGP Afrika Selatan 2004
(Menang dengan margin 0,210 detik atas Max Biaggi)
Valentino Rossi mengukir sejarah di MotoGP Afrika Selatan pada 2004. Dia menjadi pebalap pertama dalam sejarah MotoGP yang memenangi dua balapan beruntun dengan dua pabrikan berbeda, Honda dan Yamaha.
MotoGP Afrika Selatan pada 2004 merupakan balapan debutnya bersama Yamaha setelah meninggalkan Honda. Balapan ini bertambah mengesankan karena Rossi menang dramatis atas rival beratnya, Max Biaggi.
Sepanjang balapan, Biaggi beberapa kali menyalip Rossi dengan aksi-aksi menarik, yang tentu saja dibalas oleh Rossi. Mereka terus berduel ketat hingga tiga tikungan terakhir dari garis finis. The Doctor akhirnya menang hanya dengan selisih 0,210 detik.
9. MotoGP Qatar 2015
(Menang dengan margin 0,174 detik atas Andrea Dovizioso)
Pada balapan ini, Andrea Dovizioso mengawalinya dari pole position. Saat start, dia melaju dengan mulus, sedangkan Rossi tercecer di posisi ke-10.
Namun perlahan Rossi merangsek ke depan, menyalip satu demi satu pebalap di depannya, hingga tinggal berduel dengan Dovizioso untuk memperebutkan kemenangan.
Duel tersebut berlangsung pada lap-lap akhir, hingga Rossi mampu menyalip dua lap menjelang garis finis. Dovizioso masih berusaha mengambil alih posisi terdepan hingga menyuguhkan aksi mendebarkan.
Rossi akhirnya mampu mempertahankan keunggulan hingga garis finis. Kedua pebalap hanya dipisahkan margin 0,174 detik.
8. MotoGP Catalunya 2004
(Menang dengan margin 0,159 detik atas Sete Gibernau)
Valentino Rossi terlibat dengan sejumlah duel seru dengan Sete Gibernau. Salah satu yang terseru tersaji pada MotoGP Catalunya 2004.
Pertarungan tersebut dimenangi Rossi hanya dengan selisih 0,159 detik.
7. MotoGP Jerman 2006
(Menang dengan margin 0,145 detik atas Marco Melandri)
Balapan MotoGP Jerman 2006 ini menyuguhkan tontonan yang sangat menarik. Rossi mengawali balapan dari posisi ke-11, namun perlahan mampu merangsek ke depan, hingga tinggal berduel dengan kompatriotnya, Marco Melandri.
Tentu saja, duel ini dimenangi Valentino Rossi dengan margin 0,145 detik. Hasil tersebut terasa lebih istimewa karena membuat Rossi menjadi pebalap pertama yang mengoleksi lebih dari 3.000 poin di semua kategori.
6. MotoGP Brasil 2001
(Menang dengan margin 0,143 detik atas Carlos Checa)
Valentino Rossi start dari posisi kelima pada balapan ini, namun hujan membuat bendera merah dikibarkan, sehingga dilakukan start ulang.
Meskipun trek dalam kondisi basah, Rossi mampu melaju mulus hingga memenangi balapan, mengungguli Carlos Checa di posisi kedua dengan selisih 0,143 detik.
5. MotoGP Jerman 2009
(Menang dengan margin 0,099 detik atas Jorge Lorenzo)
Balapan MotoGP Jerman 2009 tersebut berlangsung seru, terutama pada lap terakhir. Rossi bersaing ketat dengan rekan setimnya, Jorge Lorenzo, yang terus berusaha menyalipnya. Namun, The Doctor dengan taktis mampu mempertahankan posisinya.
Rossi menang dengan selisih 0,099 detik atas Lorenzo. Kemenangan itu terasa lebih spesial karena Rossi menyamai rekor legenda balap motor, Giacomo Agostini, yaitu 159 kali finis di podium.
4. MotoGP Australia 2004
(Menang dengan margin 0,097 atas Sete Gibernau)
Valentino Rossi kembali terlibat dengan duel Sete Gibernau, kali ini pada MotoGP Australia, yang berlangsung di Sirkuit Phillips Island. The Doctor menjadi kampiun setelah mengalahkan Gibernau dengan selisih 0,097 detik.
3. MotoGP Catalunya 2009
(Menang dengan margin 0,095 detik atas Jorge Lorenzo)
Duel antara Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo di MotoGP Catalunya 2009 dinilai sebagai salah satu yang cukup legendaris. Saat itu, Rossi berhasil menyalip Lorenzo di tikungan terakhir lap terakhir, saat Lorenzo mungkin berpikir tak terkejar lagi.
Duel kedua pebalap diwarnai aksi salip hingga berkali-kali. Pertarungan itu mencapai titik puncak pada lap terakhir. Rossi di luar dugaan melakukan manuver agresif untuk menyalip di tikungan terakhir dan melewati garis finis pertama. Dia hanya unggul 0,095 detik atas Lorenzo.
2. MotoGP Rep Cheska 2003
(Menang dengan margin 0,042 detik atas Sete Gibernau)
Balapan MotoGP Rep Ceska pada 2003 mewarnai persaingan menarik antara Valentino Rossi dan Sete Gibernau. Rossi mampu memetik kemenangan dramatis setelah finis 0,042 detik di depan Gibernau.
1. MotoGP Australia 2001
(Menang dengan margin 0,013 detik atas Max Biaggi)
Balapan ini menjadi yang paling menarik dan ketat sepanjang musim 2001. Total, masih ada tujuh pebalap yang memburuk kemenangan pada lap terakhir.
Namun, duel sejati akhirnya tersaji antara Rossi dan Biaggi. Biaggi benar-benar ngotot menggeber motornya dan hanya Rossi yang mampu mengimbanginya. Dalam pertarungan ini, Rossi sebenarnya tak perlu terlalu ngotot. Dia hanya butuh finis lebih baik daripada posisi kedelapan untuk menyegel titel juara dunia 2001.
Tapi, Rossi tetaplah The Doctor yang selalu ingin jadi pemenang. Dia berhasil menyalip Biaggi di dua tikungan terakhir dan menyentuh garis finis pertama dengan selisih 0,013 detik. Benar-benar balapan yang menarik dan menegangkan.
Baca Juga
2 Keajaiban yang Bisa Menahan Jorge Martin Jadi Juara Dunia MotoGP 2024: Ducati Bakal Netral sampai Akhir?
3 Alasan Jorge Martin Bisa Kalahkan Pecco Bagnaia untuk Jadi Juara Dunia MotoGP Musim Ini: Marc Marquez Juga Mainkan Peran!
3 Catatan Menarik usai MotoGP Jepang 2024: Keterpurukan Honda dan Yamaha, Perpisahan Takaaki Nakagami