CEO Arema Menjawab Tudingan Timnya Terlibat Match Fixing

oleh Iwan Setiawan diperbarui 21 Feb 2019, 16:40 WIB
Agoes Soerjanto, CEO Arema FC, beri jawaban soal tudingan timnya mengatur pertandingan. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Arema jadi satu di antara klub yang disebut mengatur pertandingan skor dalam acara Mata Najwa, Rabu malam (20/2/2019). Seorang perangkat pertandingan yang identitasnya disembunyikan, menyebut musim 2018, tim berjulukan Singo Edan itu mengatur pertandingan melawan Borneo FC dalam ajang Liga 1. Begitu juga saat Piala Presiden 2018 melawan Bhayangkara FC.

Disebutkan pula, pejabat PSSI berinisial IB memberikan uang Rp20 juta untuk pengadil lapangan. Inisial itu mengarah kepada Iwan Budianto yang waktu itu masih menjabat sebagai CEO Arema.

Advertisement

Tudingan tersebut membuat kubu Arema merasa kecewa. Kamis siang (21/2/20190, CEO Arema yang baru, Agoes Soerjanto, menegaskan pihaknya memberikan dukungan penuh kepada Satgas Antimafia Bola untuk melakukan tugasnya. Lantaran jika ada laporan, tentu akan ada tindakan yang dilakukan Satgas. Begitu juga dengan Komite Ad Hoc Integritas PSSI.

"Saya, manajemen, karyawan, Aremania tentu kecewa adanya tudingan seperti itu. Jujur, saya tidak menyaksikan siaran televisi tersebut. Tapi, saya mendapatkan informasinya. Kalau ingin melapor, siapa yang kami laporkan, karena narasumbernya juga ditutupi," jelas Agoes.

Tetapi yang membuatnya tergelitik adalah aliran dana Rp20 juta. Menurutnya itu hal yang lucu. Ada citra, ternyata mengatur wasit itu hanya dengan biaya yang tergolong murah.

"Saya justru baru tahu, kok murah ya ternyata. Itu yang harus diselidiki karena sepak bola yang entertainment, hiburan rakyat dan bisa membangkitkan roda perekonomian yang luar biasa, masak bisa diatur dengan Rp20 juta," lanjutnya.

 

2 dari 2 halaman

Data Tak Valid

Yang perlu digarisbawahi, dari narasumber yang menyebutkan Arema mengatur pertandingan melawan Borneo FC, ternyata hasil akhirnya tidak ada yang menguntungkan.

Dua kali pada musim lalu Singo Edan melawan Borneo, mereka justru ditahan di kandang sendiri 2-2 dan kalah di Samarinda 1-2. Padahal, sumber di Mata Najwa menyebutkan IB mengatur untuk memenangkan Arema.

Terkait pertemuan wasit dan perangkat pertandingan ke rumah IB di Malang, Agoes juga memberikan jawaban.

"Saya mengenal betul sosok Iwan Budianto. Rasanya tidak mungkin dia melakukan intervensi. Andaikan ada tamu ke rumahnya, dia memang orangnya terbuka dan selalu banyak orang di sana. Pintu rumahnya tidak akan ditutup saat ada tamu. Jadi, semua bisa tahu apa yang dibicarakan. Rasanya tidak mungkin mengatur pertandingan dalam kondisi seperti itu," tegas CEO baru Arema pengganti IB tersebut.