Bola.com, Jakarta - Wakil Ketua Satgas Antimafia Bola, Khrisna Murti, mengunggah informasi mengenai tiga klub yang bersih dari pengaturan skor dengan tak pernah memberikan sesuatu kepada perangkat pertandingan yang bertugas, yaitu PSM Makassar, Persipura Jayapura, dan Persib Bandung. Kapten Tira-Persikabo, Manahati Lestusen, merasa sakit hati dengan pernyataan tersebut.
Baca Juga
Dengan pernyataan tersebut, tersirat selain tiga klub itu, tak ada lagi klub yang bersih di Liga 1. Pemain yang juga merupakan anggota TNI Angkatan Darat berpangkat Sersan Dua itu merasa hal tersebut sebagai sebuah tuduhan.
"Yang pasti kalau mereka sudah berbicara begitu, pasti kami dituduh salah satu timnya. Namun, saya belum begitu percaya. Seharusnya orang yang berbicara itu menampakkan wajahnya, biar jelas dan tidak ada tanda tanya besar. Bisa saja orang dari luar sepak bola yang tidak mengerti. Seperti semalam ada yang bicara Borneo FC dan Arema FC dibuat menang, padahal hasilnya tidak. Saya tidak setuju dengan pernyataan seperti itu," ujar Manahati di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, seusai laga Persija Jakarta kontra Tira-Persikabo di leg kedua 16 besar Piala Indonesia 2018, Kamis (21/2/2019).
"Pasti sakit hati dituduh seperti itu. Namun, mau bagaimana lagi, kami belum bisa apa-apa. Biarkan saja mereka mau bicara seperti apa, terserah, yang penting kami sebagai pemain tetap fokus dengan tugas kami," lanjut pemain yang pernah membela Timnas Indonesia itu.
Sepak bola Indonesia saat ini mendapat sorotan karena kasus pengaturan skor yang menyeret beberapa tersangka setelah Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian membentuk Satgas Antimafia Bola. Beberapa anggota Exco PSSI, termasuk Plt Ketum PSSI, Joko Driyono, sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam penyelidikan yang dilakukan Satgas Antimafia Bola.