Libatkan 4 Pemain Naturalisasi di Timnas Indonesia, Simon McMenemy Lebih Pragmatis dibanding Luis Milla

oleh Ario Yosia diperbarui 22 Feb 2019, 16:22 WIB
Ilija Spasojevic melakukan PLANK sebelum berlatih bersama timnas Indonesia U-23 di Lapangan A,B,C, Senayan, Jakarta (18/2/2018). Latihan ini merupakan persiapan Asian Games 2018. (Bola.com/Nick Hanoatubun)

Bola.com, Jakarta - Beberapa tahun terakhir jumlah pesepak bola asing yang dinaturalisasi menjadi WNI frekuensinya cukup banyak. Sayangnya, mereka tak mendapat tempat di skuat Timnas Indonesia. Di era Luis Milla dan Bima Sakti, hanya sedikit pemain impor berpaspor Indonesia di Tim Merah-Putih.

Padahal, sejak 2010 dicanangkan PSSI era kepemimpinan Nurdin Halid, keran naturalisasi pesepak bola asing dibuka buat membantu mengerek performa Timnas Indonesia di pentas internasional.

Advertisement

Sepanjang periode 2017-2018 hanya tiga pemain naturalisasi yang dapat kesempatan membela Tim Garuda, Ezra Wallian (SEA Games 2017), Stefano Lilipaly serta Alberto Goncalves (Asian Games dan Piala AFF 2018). Ilija Spasojevic sempat dicoba kemampuannya di sejumlah laga uji coba, namun ia tidak pernah tampil di laga resmi internasional.

Padahal, total sudah 27 pemain dinaturalisasi. Terakhir, pemain asal Brasil Fabiano Beltrame dan Yoo Jae-hoon asal Korea Selatan tengah menjalani proses menjadi WNI.

Saat pertama kali diperkenalkan sebagai pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy, mengatakan tidak ingin skuatnya banyak diperkuat pemain naturalisasi.

Simon menyadari hal itu karena terlalu banyak pemain naturalisasi, bisa berdampak buruk bagi citra sepak bola Indonesia.

 Selain itu, Simon menilai dominasi pemain naturalisasi bisa menciptakan kesenjangan antara pemain dan suporter. Setidaknya, situasi semacam itulah yang terjadi di Timnas Filipina. Simon memang pernah melatih the Azkals, seperti saat Piala AFF 2010.

Timnas Filipina diperkuat mayoritas pemain naturalisasi. Penggunaan pemain naturalisasi juga diterapkan di Timnas Indonesia, tetapi tidak sebanyak The Azkals.

"Kalau terlalu banyak pemain naturalisasi, rasanya bukan Timnas Indonesia. Situasi seperti itu mendatangkan sedikit masalah di Timnas Filipina, terkait hubungan mereka dengan suporternya. Mereka merasa tidak seperti Filipina," kata Simon.

Hanya, Simon menegaskan ia tidak menutup peluang bagi pemain naturalisasi untuk tetap memperkuat Timnas Indonesia.

Hal itu dibuktikannya saat melakukan pemanggilan pemain jelang laga uji coba internasional pada akhir Maret mendatang.

 

2 dari 3 halaman

Rapor yang Bagus

Kapten anyar Madura United, Greg Nwokolo. (Bola.com/Aditya Wany)

Pada Kamis (21/2/2019) lalu, PSSI mengumumkan 27 pemain atas rekomendasi Simon McMenemy. Total ada empat pemain naturalisasi yang dipanggil.

Mereka antara lain: Ilija Spasojevic, Stefano Lilipaly, Greg Nwokolo, dan Otavio Dutra. Nama terakhir disebut baru saja selesai mengurus proses menjadi WNI.

Jika bicara kemampuan individu keempat pemain tak perlu diragukan lagi. Grafik performa mereka di level klub juga tengah menanjak.

Bisa dibilang, jika dalam kondisi prima sulit pemain lokal untuk menandingi mereka. Spaso dan Greg bisa dibilang penyerang-penyerang elite di pentas kompetisi domestik. Demikian pula Stefano yang jadi salah satu gelandang serang top yang level permainannya sulit dikejar pemain lain.

Pemain Naturalisasi di Indonesia (Bola.com/Adreanus Titus)

Stefano sudah jadi andalan Timnas Indonesia sejak era Alfred Riedl di Piala AFF 2016. Rapornya selalu hijau.

Di sisi lain, walau usia tak lagi muda Dutra merupakan salah satu stoper terbaik di perhelatan Liga 1. Pemain Persebaya Surabaya tersebut selalu jadi rebutan klub elite.

Akankah kehadiran mereka membuat bakat pemain lokal asli Indonesia tersia-siakan, karena kalah bersaing?

Simon McMenemy menegaskan, situasinya tidak akan seperti itu.

"Mereka akan berkolaborasi. Sebagai sebuah tim, Timnas Indonesia harus memiliki keseimbangan. Pemain naturalisasi dan pemain lain yang ada di tim akan berkolaborasi untuk memastikan keseimbangan itu berjalan," ujar pelatih asal Skotlandia tersebut.

Pilihan yang diambil Simon hal yang wajar. Tanpa bermaksud merendahkan kualitas pemain lokal, tapi tentu amat sayang rasanya jika banyak pemain asing berstatus WNI, yang semestinya bisa mengerek performa Timnas Indonesia, tak dimanfaatkan tenaganya. Toh, ujungnya sang mentor diberi beban berat menyajikan prestasi. Wajar jika Simon pragmatis.

3 dari 3 halaman

Komposisi Pemain Timnas Indonesia

Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy (doc. Media PSSI).

Daftar Pemain Timnas Indonesia:

Kiper:

Andritany Ardhiyasa (Persija)

Muhammad Ridho (Madura United)

Teja Paku Alam (Semen Padang)

Belakang:

Johan Ahmat Farizi (Arema FC)

Novri Setiawan (Persija)

Ruben Sanadi (Persebaya)

Yustinus Pae (Persipura)

 Alsan Sanda (Bhayangkara FC)

Ricky Fajrin (Bali United)

Fachruddin Aryanto (Madura United)

Manahati Lestusen (PS Tira Persikabo)

Otavio Dutra (Persebaya)

Rudolof Yanto Basna (Sukhotai FC)

Hansamu Yama Pranata (Persebaya)

Tengah:

Evan Dimas (Barito Putera)

Zulfiandi (Madura United)

Arthur Bonai (PSIS Semarang)

Rizky Ahmad Pellu (PSM Makassar)

Wahyu Subo Seto, Bhayangkara FC

Muhammad Rahmat (PSM Makassar)

Andik Vermansah (Madura United)

Greg Nwokolo (Madura United)

Riko Simanjuntak (Persija)

Stefano Lilipaly (Bali United)

Depan:

Dedik Setiawan (Arema FC)

Ilija Spasojevic (Bali United)

Samsul Arif (Barito Putera)