Bola.com, Yogyakarta - Kompetisi bola voli Proliga untuk edisi 2019 telah berakhir. Dua tim di bawah naungan Polri berhasil mengawinkan gelar juara.
Tim putri Jakarta Popsivo Polwan mengalahkan Jakarta Pertamina, Sabtu (23/2/2019), sementara tim putra Surabaya Bhayangkara Samator menjadi juara dengan mengandaskan Jakarta BNI 46 3-1, Minggu (24/2/2019) malam WIB.
Bagi Jakarta Popsivo Polwan, ini menjadi penutup dahaga gelar juara setelah terakhir kali diraih pada 2013 lalu. Di sisi lain, Surabaya Bhayangkara Samator masih menunjukkan hegemoninya sebagai gelar ketujuh sepanjang perhelatan Proliga.
Ketua Umum Pengurus Pusat PBVSI, Imam Sudjarwo, secara khusus memberikan apresiasi besar kepada pelaksanaan Proliga. Menurutnya dari tahun ke tahun, Proliga semakin meningkat baik secara kualitas kompetisi maupun permainan yang menghibur.
"Secara umum Proliga 2019 ada peningkatan dari segi kualitas," terang Imam Sudjarwo kepada Bola.com usai partai grand final di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (24/2/2019) malam WIB.
"Ada dua tim putra yang baru yang ikut kompetisi, berarti ada peningkatan dari sisi antusiasme keikutsertaan peserta. Penonton juga luar biasa dari awal bergulir sampai grand final selalu penuh," paparnya.
"Pemain Timnas yang merata di tim-tim peserta, kemudian dua pemain asing di setiap tim. Semakin membuat nuansa kompetisi berjalan sengit. Permainan cantik dan sangat enak ditonton," imbuh Imam Sudjarwo.
Terkait langkah PBVSI ke depan setelah berakhirnya Proliga 2019, Imam Sudjarwo mengaku terdapat agenda internasional dalam waktu dekat. Indonesia akan bertindak sebagai tuan rumah pada April mendatang dengan mengundang beberapa negara untuk berpartisipasi.
"Kami akan mengundang delapan tim asing untuk bermain di Indonesia. Tentu pemain-pemain terbaik yang kami siapkan untuk menghadapi event internasional nanti, sekaligus berlanjut ke SEA Games," tukas Imam Sudjarwo.