Indonesia Harus Bayar Rp143 Miliar untuk Jadi Tuan Rumah MotoGP

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 25 Feb 2019, 17:00 WIB
Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M. Mansoer membeberkan persiapan Indonesia menggelar MotoGP 2021. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Jakarta, - Indonesia bakal jadi satu di antara negara tuan rumah MotoGP mulai 2021. Nantinya, balapan digelar di sirkuit Mandalika, Lombok. Pembangunan sirkuit diharapkan bisa dimulai September atau Oktober tahun ini.

"Persiapan terdekat, pembangunan, homologasi dulu. Jadi race track ini harus disahkan FIM (Federasi Balap Motor Dunia). Itu akan kami lakukan dalam waktu dekat," tutur Abdulbar M Mansoer, CEO ITDC (Perusahaan Pengembangan Turisme Indonesia) dalam jumpa pers di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Jakarta, Senin (25/2/2019).

Advertisement

"Setelah itu kami akan lakukan konstruksi, pelelangan dan lain-lain. Target kami sih sudah mulai September-Oktober jalan, aspal untuk street race," imbuhnya.

Abdulbar mengatakan, untuk menjadi tuan rumah MotoGP, Indonesia harus membayar sebesar sembilan juta euro atau sekitar Rp143 miliar per tahun kepada Dorna. Menurutnya, jumlah itu sudah mencakup biaya penyelenggaraan, transportasi, dan administrasi pembalap.

"Itu biaya penyelenggaraan, termasuk lisensi, hak cipta. Jadi, kami tahunya beres. Mereka akan mendatangkan tim, semuanya dari situ," ujar Abdulbar.

Lebih lanjut, Abdulbar mengakui biaya itu belum dibayar saat ini. Namun, ia memastikan pihak Indonesia bisa memenuhi kewajiban tersebut.

"Itu belum dibayar karena itu nanti pada waktu sebelum pelaksanaan MotoGP. Tapi, ada beberapa hal yang harus kami capai. Yang penting, kami punya biaya. Pak Menteri Pariwisata mau masuk 1 juta euro. Saya harapkan nanti ada lagi yang mau membantu kami," ujar Abdulbar.

2 dari 2 halaman

Kontrak Lima Tahun

Seperti diketahui, Dorna selaku pemilik MotoGP telah mengizinkan Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP pada musim 2021. Dalam kontrak, Indonesia diizinkan untuk menyelenggarakan MotoGP selama lima musim.

ITDC lalu menggandeng perusahaan konstruksi asal Prancis, Vinci Corporation, untuk membangun Sirkuit Mandalika. Kerja sama antara Vinci dan PT ITDC bernilai 1 miliar dollar AS selama 15 tahun.

"Vinci berkomitmen, yang besar 1 miliar dollar AS. Nanti mereka akan melihat mana yang didahulukan. Yang sekarang kan MotoGP. Jadi mereka komitmen 1 miliar dollar AS untuk 15 tahun," kata Abdulbar.

Sumber: Liputan6.com