Jakarta - Indonesia resmi ditunjuk Dorna sebagai salah satu tuan rumah MotoGP mulai musim 2021. Setidaknya ada dua hal yang membuat operator MotoGP itu akhirnya memberi lampu hijau kepada Indonesia.
"Yang pertama, kami tanahnya tanah negara. Kedua, kami sudah menggaet investornya yang mana itu partner kita sendiri," ujar Abdulbar M Mansoer selaku CEO Perusahaan Pengembang Parisiwata Indonesia (ITDC) di kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (25/2/2019).
ITDC merupakan pihak yang mewakili Indonesia untuk menjalin kesepakatan dengan Dorna. Penadantanganan kesepakatan antara Dorna dan ITDC sudah dilakukan di Madrid pada 28 Januari lalu.
Dalam kesepakatannya, Indonesia diberi izin menggelar MotoGP selama lima musim. Tidak cuma MotoGP, Indonesia juga diberi kesempatan untuk menggelar ajang Superbike dalam periode sama
ITDC pun memilih Sirkuit Mandalika untuk menggelar MotoGP. Untuk membangun sirkuit ini, mereka menggaet investor perusahaan konstruksi asal Prancis, Vinci Corporation. Kerjasama antara Vinci dan PT ITDC bernilai 1 miliar dollar AS selama 15 tahun.
"Kita, ITDC membangun untuk infrastruktur. Di atasnya swasta yakni Vinci membangun 130 hektar," kata Abdulbar.
Pasar Potensial
Kesepakatan lima tahun kontrak dengan Dorna membuat Indonesia melampaui Thailand yang hanya mendapat kontrak tiga tahun. Menurut Abdulbar, ini karena Indonesia merupakan pasar besar bagi MotoGP di dunia.
"Pasar sangat seksi buat mereka. Jadi mereka sangat mau di sini," kata Abdulbar.
Sirkuit Mandalika sendiri dirancang dengan konsep sirkuit jalanan (street circuit) seperti di Singapura dan Monaco. Namun, Abdulbar menegaskan Sirkuit Mandalika tidak didesain untuk menggelar Formula 1 (F1) .
"Ga bisa. Kalau F1 itu standarnya FIA. Jadi memang dari awal kita itu arahnya ke motor, karena fakta Indonesia pengguna motornya banyak," kata Abdulbar.