Ricky Kayame dan Cerita di Balik Perpindahan dari Persebaya ke Arema

oleh Iwan Setiawan diperbarui 28 Feb 2019, 09:45 WIB
Wawancara Eksklusif Ricky Kayame. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Malang - Pemain baru Arema FC, Ricky Kayame, sudah tiba di Malang. Dia juga sudah mengikuti sesi latihan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Rabu (27/2/2019), di bawah komando pelatih Milomir Seslija.

Advertisement

Pemain asal Papua ini memiliki perjalanan karier yang cukup unik. Salah satu keunikan kariernya adalah keputusan menyeberang dari Persebaya Subaya Surabaya ke Arema.

Padahal dua tim bertetangga itu merupakan rival sengit. Selama ini tak jarang hubungan Persebaya dan Arema dibumbui gesekan antarsuporter.

Dalam sejarah kedua tim, jarang terjadi pemain hengkang dari Persebaya langsung menuju Arema. Yang sering terjadi justru sebaliknya, yaitu dari Arema ke Persebaya. 

Contoh perpindahan itu adalah Aji Santoso (pada musim 1990-an) dan Antony Jomaballah (musim 2007). Butuh mental kuat untuk mengambil jalan tersebut, karena suporter akan ikut merecoki. 

Namun, Ricky Kayame tetap kukuh dengan keputusannya. Apa yang membuat Ricky yakin pindah dari Persebaya ke Arema FC? Berikut wawancaranya.

 

 

 

2 dari 2 halaman

Fokus di Lapangan

Bagaimana latihan pertama di Arema?

Saya rasa ini tim bagus. Tapi untuk adaptasi masih butuh proses. Karena saya baru sekali ikut latihan. Jadi ke depan masih harus menyesuaikan diri dengan tim ini. Tapi saya yakin akan berjalan lancar.

Anda gabung Arema dengan label mantan pemain Persebaya. Bagaimana rasanya?

Sekarang memang banyak yang membicarakan tentang saya mantan pemain Persebaya yang gabung Arema. Tapi inilah hidup. Kadang di tim ini, ke depan tidak tahu akan bermain di mana.

Saya harus profesional dan siap untuk membela tim mana pun. Untuk urusan Persebaya dan Arema, itu tentang suporter. Saya fokus saya untuk bermain di lapangan.

Bagaimana prosesnya bisa bergabung dengan Arema?

Beberapa waktu lalu saya tunggu kabar dari klub yang serius untuk meminta saya. Ada banyak tim dan saya masih menanti kepastiannya. Pekan lalu saya baru dihubungi Arema. Karena ingin suasana baru, saya putuskan ke Malang dan membela Arema.

Sebenarnya di posisi striker dan sayap, Arema sudah punya banyak pemain. Bagaimana menyikapi persaingan ketat untuk medapat kesempatan bermain ini?

Arema punya banyak pemain yang posisinya sama dengan saya. Itu hal yang wajar. Yang penting bersaing secara sehat saja. Semua tergantung pada pelatih untuk memilih siapa yang dapat kesempatan bermain. Saya hanya bisa berlatih serius untuk memperlihatkan apa kemampuan di lapangan.

Soal target pribadi di Arema seperti apa?

Kalau target tentu ingin memberikan yang terbaik. Tapi yang paling utama pastinya target bersama dalam tim.   

Berita Terkait