Bola.com, Pruszkow - Pembalap sepeda Indonesia, Crismonita Dwi Putri, tampil apik di UCI Kejuaraan Dunia Trek 2019 Pruszkow. Catatan waktunya meningkat dibandingkan saat ambil bagian pada Kejuaraan Asia Trek (ATC) 2019 di Jakarta, dua bulan lalu.
Berlomba di BGZ Arena, Sabtu (2/3/2019), Crismonita tampil pada kualifikasi heat ke-7. Dia bersaing dengan peraih emas Commonwealth Games 2010, Kaarle McCulloch, dari Australia.
Baca Juga
Crismonita mencatatkan waktu 35,182 detik dan Lamberink membukukan waktu tercepat 33,798 detik. Dengan catatan ini, Crismonita menempati ranking ke-23 di klasemen kualifikasi akhir. Sementara McCulloch di urutan kedua.
Catatan Crismonita meningkat dibanding ATC 2019 di Velodrome, Jakarta. Saat itu, Crismonita membukukan waktu 35,981 detik di final elite nomor 500 meter time trial putri.
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Seluruh Indonesia (PB ISSI), Raja Sapta Oktohari, mengapresiasi kerja keras atletnya. Menurutnya, Crismonita sudah tampil terbaik dan hasil kejuaraan ini menjadi pengalaman buat mereka.
"Pengalaman yang baik karena ini kali pertama kepengurusan kami mengirimkan atlet di Kejuaraan Dunia. Ini bisa jadi pengalaman bagi tim manajer, pelatih dan semuanya untuk meningkatkan performa dan menambah jaringan, terutama ke UCI (Federasi Balap Sepeda Internasional)," kata Oktohari yang mendampingi langsung perlombaan Crismonita Dwi Putri.
Tim Pelatih Terkejut
Oktohari meyakini dalam tiga bulan ke depan atletnya bisa mampu tampil lebih kompetitif. Apalagi saat ini Crismonita dan dua pebalap disiplin lainnya akan mendapat program beasiswa UCI di Swiss.
"Beasiswa ini untuk menambah kepercayaan diri mereka di Olimpiade karena olahraga ini terukur. Tidak ada yang instan, semua harus dipersiapkan matang. Ini sudah sesuai jalur, tinggal kami konsisten dan pemerintah serta stakeholders mendukung. Kami yakin bisa jadi nomor pendulang emas di multievent," ujar Raja Sapta.
Hasil Crismonita ini juga diharapkan menjadi pelecut kebangkitan balap sepeda Indonesia.
"Ini juga menjadi penghargaan karena kami baru saja kehilangan dua mantan Ketua Umum ISSI, Hari Sapto Dan Edmound JT Simorangkir. Saya mewakili kepengurusan PB ISSI turut berduka cita dan semoga bisa meneruskan perjuangan balap sepeda ke arah lebih baik," harap Raja Sapta.
Manajer Timnas Balap Sepeda Indonesia Budi Saputro mengungkapkan tim pelatih cukup kaget dengan catatan waktu yang diraih Crismonita di UCI World Track Championship 2019 Pruszkow ini.
"Ini di luar ekspektasi, karena catatan terbaik Crismon di ACC kemarin 35,981 detik. Tim pelatih awalnya memperkirakan catatan waktunya bakal berada di 35,4 detik atau 35,5 detik. Tapi ternyata lebih tajam lagi," ungkap Budi.
Baca Juga
Sumardji Sebut Shin Tae-yong Baru Bisa Jadi Sasaran Tembak Jika Timnas Indonesia Melempem di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Manajer Timnas Indonesia Tanggapi Tagar Shin Tae-yong Out Gara-gara Piala AFF 2024: Salah Alamat dan Salah Sasaran!
Jelang Leg Pertama Semifinal Piala AFF 2024: Vietnam Kecewa Cuma Dapat Jatah 300 Tiket dari Singapura