Bola.com, Malang - Suporter Arema, Aremania merasa tersinggung dengan konten yang diunggah Wakil Ketua Satgas Anti Mafiabola, Krishna Murti, Rabu (6/3/2019) pagi.
Konten itu berisi foto yang membandingkan perilaku suporter Indonesia dengan kreasi suporter luar negeri. Entah kebetulan atau tidak, foto yang postingan untuk suporter indonesia tersebut mengambil aksi negatif Aremania saat masuk lapangan sambil melemparkan sesuatu ke arah lorong ganti.
Meski Khrisna Murti tidak menyebutkan Aremania, hal itu memancing reaksi suporter tim Singo Edan. Begitu juga dengan manjamen Arema, mereka ikut kecewa.
“Kami menyayangkan postingan petinggi Polri tersebut. Mungkin beliau tidak tahu kelompok suporter yang diupload. Namun kami perlu memberikan tanggapan agar tidak terjadi pro dan kontra di tengah klub Liga 1 yang sedang kampanye perdamaian antarsuporter,” kata Media Officer Arema, Sudarmaji.
Arema menjelaskan, foto yang diunggah itu merupakan aksi Aremania ketika pertandingan melawan Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada 2018 silam. Baik Arema dan Aremania sudah mendapatkan sanksi pengosongan tribun plus sekitar 350 juta rupiah.
“Semua sanksi yang didapatkan pada musim 2018 kami tidak mengajukan banding. Usai kompetisi berakhir, Arema dan Aremania bersinergi dengan kepolisian Malang Raya maupun Polda Jatim agar kejadian serupa tidak terulang. Tanpa mengurangi rasa hormat, kami meminta beliau (Khrisna Murti) untuk memberikan klarifikasi agar hubungan baik Aremania dengan kepolisian tetap terjaga,” jelasnya.
Sementara itu, Aremania cukup banyak yang mengecam postingan tersebut. Tidak sedikit yang mencibir. Tapi juga ada yang memberikan komentar bijak.
“Yang diatas itu suporter Arema FC Ndan, namanya Aremania. Suporter yang tidak pernah bagus di mata orang. Tukang bikin rusuh dan konon katanya rasis. Namun, jangan salah. Merekalah pelopor suporter kreatif dan atraktif jauh sebelum ada kelompok suporter yang berbais ke Italia. Dan satu lagi mereka pernah dapat penghargaan suporter terbaik. Regenerasi pasti ada, dan bapak pasti paham karakter Arek Malang karena pernah hidup di Kota Malang. Selalu tersemat, jangan membangunkan Singa yang sedang tidur. Terima kasih, salam satu jiwa,” demikian komentar Aremania, Simon Zakaria.
Tahun ini Aremania tengah berusaha bersikap lebih positif. Lantaran musim lalu mereka menerima sanksi berat. Yakni dilarang memasuki stadion dalam liga laga kandang terakhir. Tentu mereka terusik di saat berbenah, justru dicontohkan sebagai suporter yang rusuh.