Sabet Gelar All England 2019, Ahsan / Hendra Dipuji Bermental Juara

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 11 Mar 2019, 10:45 WIB
Ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. (PBSI)

Bola.com, Birmingham - Ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, mengukir prestasi fantastis dengan memboyong gelar All England 2019. Menurut sang pelatih, Herry Iman Pierngadi, kemenangan itu tak lepas dari mental juara yang dimiliki Ahsan/Hendra. 

Advertisement

Gelar All England 2018 diraih meskipun mereka dalam kondisi tidak 100 persen karena Hendra mengalami cedera betis kanan. Namun, mereka membuktikan layak diperhitungkan di panggung bulutangkis elite dunia.

Di partai final, Ahsan/Hendra mengalahkan pasangan muda Malaysia, Aaron Chia, Soh Wooi Yik, dengan skor 11-21, 21-14, 21-12. Ahsan/Hendra sekaligus mengulang sukses pada di All England 2014.

"Mereka punya mental juara, walaupun kondisinya tidak prima dan ketinggalan di gim pertama, memang mental juaranya kelihatan," kata Herry melalui rilis yang diterima PBSI. 

"Pemain Malaysia goyang banget, terutama di gim ketiga. Pada gim kedua, lawan masih (memberi perlawanan). Lalu saat mau tersusul, Ahsan/Hendra sempat goyang. Saya bilang, terus dulu, masih bisa. Saat Ahsan/Hendra terus unggul, lawannya goyang," imbuh Herry. 

Herry Iman Pierngadi yang mendampingi Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pada pertandingan final hari ini. Herry telah menduduki kursi panas dengan mendampingi empat wakil Indonesia yang berurutan menjadi jawara di All England.

 

 

2 dari 2 halaman

Semula Hanya Yakin 50 Persen

Bahkan, dia yang mendampingi ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto di final All England 2016. Saat itu pelatih ganda campuran, Richard Mainaky, harus kembali ke Tanah Air. Herry menggantikan posisi Richard di final. Herry juga mendampingi saat final ganda putra yang berurutan dimenangkan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon pada 2017 dan 2018.

Meskipun kini berstatus pemain profesional, Ahsan/Hendra masih mengikuti latihan di pelatnas di bawah pimpinan Herry. Saat bertanding, jika Herry tak sedang mendampingi pemain pelatnas, ia pasti mendampingi Hendra/Ahsan bertanding.

Herry mengatakan awalnya hanya 50 persen yakin dengan kans Ahsan/Hendra. Alasannya, kondisi Hendra yang tidak fit.

"Sebelum mereka tanding, ada perasaan 50-50 karena kondisi Hendra. Saya tidak tahu apakah dia bisa main atau tidak, kemarin dia bilang, jalan saja pincang. Tadi di pertama walau kalah, tapi tidak parah sekali. Di game kedua sudah mau coba, kelihatan dari mukanya Hendra, kepingin cobanya kelihatan," kata Herry.