Bola.com, Birmingham - Kemenangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di kancah All England 2019 membuat Indonesia lebih termotivasi menatap Olimpiade 2020. Meski demikian, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, meminta seluruh pemain dan pelatih tak terlena dengan kemenangan itu.
Baca Juga
Ahsan/Hendra membuat kejutan dengan menjuarai All England 2019, Minggu (10/3/2019). Mereka muncul sebagai penyelamat tim Indonesia setelah ganda andalan, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, secara tak terduga kandas di babak pertama.
"Pastinya senang dengan hasil Hendra/Ahsan, intinya bisa terus konsisten berprestasi, apalagi di turnamen bergengsi. Ini memberikan semangat baru dan keyakinan, paling tidak menuju olimpiade," kata Susy, melalui rili dari PBSI, Senin (16/3/2019).
"Apalagi yang dapat gelar sekarang Hendra/Ahsan, biasanya kita selalu bergantung pada Kevin/Marcus, yang selalu stabil kan mereka. Tapi sekarang ada Hendra/Ahsan, Fajar/Rian, jadi ganda putra kita bisa lebih percaya diri," imbuh Susy.
Indonesia bahkan punya kesempatan meloloskan dua wakil ganda putra ke final All England. Sayangnya, langkah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto terhenti di semifinal. Mereka gagal menciptakan All Indonesian Final melawan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Persaingan Ketat
Meski punya stok ganda putra yang mumpuni, Susy menegaskan akan menggenjot sektor lain.
"Tapi tetap kerja keras lagi, karena di sektor lain masih belum (sekuat ganda putra). Sekarang persaingan ketat, kami harus terus mempersiapkan atlet lagi," ujar Susy.
"Jangan terlena dengan satu kemenangan ini, justru ini menjadi awal untuk kami terus semangat lagi mencapai yang lebih tinggi di Olimpiade nanti," imbuh peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 tersebut.
Baca Juga
Indonesia Masters 2025: Total Hadiah Meningkat tapi Harga Tiket Tetap
Borussia Monchengladbach Makin Nafsu Buru Bintang Timnas Indonesia, Kevin Diks: Gratis pada Juli 2025, Transfer Biaya Rendah di Musim Dingin
Kevin Diks Cerita tentang Kegilaan Suporter Timnas Indonesia: Keluar Kamar Hotel dengan Pengawal, Kalau Pergi Ada 50 Orang Minta Foto