Bola.com, Jakarta - Gim Apex Legends semakin menapak ke level popularitas yang semakin tinggi. Kondisi tersebut membuat wacana memasukkan Apex Legends ke nomor esports semakin kencang.
Apex Legends mengejutkan dunia setelah mendapatkan 50 juta pemain pada bulan pertama kehadiran di area gim online. Dexerto merilis, nama yang kian menjulang membuat Apex Legends semakin dekat menjadi bagian dari keluarga besar cabang esports.
Satu di antara sinyal kuat tersebut adalah semakin banyak tim esports di dunia yang sudah membentuk tim Apex Legends. Beberapa tim besar yang membangun divisi Apex Legends antara lain TSM, 100 Thieves, Gen.G, dan NRG.
Sementara itu, magnet Apex Legends sampai membuat Team Liquid mengalihkan skuat Call of Duty ke Apex Legends. Selain popularitas Apex Legends, keputusan tersebut berlatar tidak adanya kompetisi Call of Duty: Blackout.
Deretan tim-tim tersebut membuat nama Apex Legends semakin meroket. Apalagi, sebagian dari tim yang kini sudah atau sedang berencana membentuk divisi Apex Legends, mengambil para pemain dari gim lain.
Respawn selaku pengembang Apex Legends mengungkapkan rencana mendukung gim ini sebagai esports. Pertumbuhan Apex Legends sebagai gim yang masuk dalam kategori esports tidak lepas dari peran pengembang dan kompetisi yang digelar.
Perjalanan Apex Legends
Perjalanan Apex Legends seperti meniru jalan Fortnite. Nama gim terakhir tidak memiliki pemain profesional, tapi dengan adanya kompetisi resmi, pemain pro gim ini mulai bermunculan.
Seperti diketahui, Apex Legends resmi diluncurkan EA pada 4 Februari 2019 untuk PlayStation 4, Xbox One, dan PC. Jika momentum ini terus bertahan, bisa jadi Apex Legends akan menjadi rival Fortnite.
Gim yang dikembangkan oleh Respawn Entertainment tersebut juga menjadi populer di kalangan streamer Twitch yang paling banyak ditonton. Setelah sukses dengan seri Titanfall, Respawn Entertainment mengadu peruntungan dengan masuk ke gim battle royal.
Sumber: Dexerto.com, Liputan6.com