Bola.com, Bogor - Ambisi untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) membuat Marc Anthony Klok sangat getol mempelajari budaya Tanah Air, termasuk bahasa Indonesia. Dalam kurun tiga tahun, adaptasi gelandang PSM Makassar asal Belanda tergolong lancar.
Marc Klok bergabung dengan PSM pada 2017 lalu. Kini, pemain berusia 25 tahun ini telah fasih berbahasa Indonesia. Dirinya pun sedang dalam proses untuk pindah kewarganegaraan dari Belanda ke Indonesia. Kendati, ia masih enggan membuka sejauh mana proses naturalisasinya saat ini.
Baca Juga
Memasuki musim ketiganya bersama PSM, peran Marc Klok makin vital. Sosoknya sebagai pembagi bola serta pemutus serangan lawan di lini tengah seakan tak tergantikan. Buktinya, ia mampu mengemas 57 pertandingan dalam dua tahun terakhir bersama tim berjuluk Juku Eja itu.
Dalam wawancara singkat dengan sejumlah wartawan, Marc Klok dengan lancar menjawabnya menggunakan bahasa Indonesia. Tapi, ia mengaku masih menemui kendala. Marc Klok belum paham benar mendengar percakapan lewat bahasa Indonesia, tapi fasih ketika mengucapkannya.
Berikut petikan doorstop Marc Klok dengan sejumlah wartawan, termasuk Bola.com di Hotel Lor In, Sentul, Kabupateb Bogor, Selasa (12/3/2019) atau sehari sebelum PSM berjumpa Lao Toyota FC (Laos) pada partai kedua Grup H Piala AFC 2019:
Proses Naturalisasi
Kamu sering diberitakan menjalani proses naturalisasi, bagaimana kebenaran dan prosesnya?
Saya sudah bertanya ke semua orang yang mengurus proses naturalisasi saya. Sekarang masih dalam tahap proses dan saya menunggu naturalisasi ini selesai. Saya ingin bermain dengan Timnas Indonesia. Saya cinta Indonesia dan saya ingin memberikan loyalitas saya untuk Indonesia.
Kenapa ingin menjadi Warga Negara Indonesia?
Alasan utamanya karena saya suka negara ini. Sejak pertama kali tiba di Indonesia, masyarakat di sini sangat terbuka dengan saya. Saya masih muda, masih 25 tahun dan masih punya banyak waktu di negara ini. Jadi, alasan utama saya tetap berada di sini, salah satunya adalah dapat menjadi role model untuk pemain muda. Karena, ketika saya mendapatkan pencapaian di usia yang masih muda, bisa dilihat apa yang telah saya capai untuk negara ini. Dan mereka (para pemain muda) bisa mendapatkan pencapaian untuk mereka sendiri.
Sudah sejauh mana proses naturalisasi?
Sekarang saya belum tahu prosesnya. Tapi katanya hampir selesai. Mungkin tinggal membutuhkan satu atau dua dokumen lagi. Saya tidak bisa sebut dokumennya.
Belajar Bahasa Indonesia di Kampus
Kamu baru tiga tahun tinggal di Indonesia, kenapa bisa fasih berbahasa Indonesai?
Itu karena saya harus komunikasi dengan teman, pemain, asisten pelatih, pelatih, dan orang lain. Saya juga mau cepat belajar bahasa Indonesia. Maka dari itu, saya pergi ke universitas untuk belajar dan sekarang saya bisa bertanya dan mengerti. Tapi kalau untuk bertanya ke saya, harus pelan-pelan.
Apakah bahasa Indonesia sulit dipelajari?
Ada banyak dialek. Dan sekarang dialek Makassar mudah untuk saya. Jika ada orang Jakarta yang bertanya ke saya, harus pelan-pelan supaya saya mengerti.
Baca Juga
Mengulas Rapor Buruk Shin Tae-yong di Piala AFF: Belum Bisa Bawa Timnas Indonesia Juara, Edisi Terdekat Bagaimana Peluangnya?
Prediksi AC Milan Vs Juventus: Duel Raksasa yang Jauh dari Habitatnya
Timnas Indonesia Menatap Piala AFF 2024: Trofi Perdana Direbut atau Status Spesialis Runner-up Berlanjut?