Bola.com, Jakarta - Sejumlah media massa lokal Sumatra Selatan memberitakan petinggi Sriwijaya FC, termasuk Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri, Asfan Fikri Sanaf, beserta Gubernur Sumatra Selatan, Herman Deru, melakukan pertemuan dengan mantan Direktur Persija Jakarta, Gede Widiade.
Gede disebut-sebut akan mengelola tim berjulukan Laskar Wong Kito itu. Lantas, bagaimana kebenarannya?
Kepada Bola.com, Gede mengonfirmasi kebenaran pertemuan tersebut dan menjelaskan audiensi yang berlangsung dengan beberapa petinggi Sriwijaya FC itu.
Baca Juga
"Jadi begini. Pertama, grup saya (Spring Hill) punya usaha di Palembang, besar sekali. Lalu pihak dari gubernur (Sumatra Selatan) mengundang saya untuk memberikan saran, ya memang ada pembicaraan begitu," ujar Gede ketika dihubungi Bola.com, Kamis (14/3/2019).
Gede tidak ingin gegabah menyebut dirinya akan segera mengelola Sriwijaya FC. Kata pria asal Surabaya ini, tahapannya masih panjang dan membutuhkan proses.
Ketika mengarungi kompetisi Liga 1 musim lalu, Sriwijaya FC diterjang krisis finansial yang amat parah. Laskar Wong Kito lalu ditinggalkan gerbong pemainnya di pertengahan musim.
Sriwijaya FC pun masih menunggak gaji sejumlah eks personelnya. Kondisi ini tentu diharapkan tidak terulang kembali di musim depan.
"Tapi, bagi saya masih terlalu dini untuk menyimpulkan. Yang paling penting bagi orang Palembang kan mengidentifikasi masalah karena waktunya sempit. Jangan berkutat dengan masalah, tapi mengidentifikasi masalah, mencari solusi, bikin action plan. Jika sampai tak tertangani dengan bagus, bisa gawat," imbuh Gede.
Gede juga mengatakan Sriwijaya FC punya potensi untuk kembali menjadi tim besar. Laskar Wong Kito kini berkutat di Liga 2 setelah terdegradasi pada akhir musim lalu. Sejauh ini, Gede mengatakan dirinya hanya sebagai adviser atau penasihat di masa peralihan Sriwijaya FC.
"Sedangkan nama besar Sriwijaya FC sangat menjual. Namanya setara Persija, Arema FC, Persib Bandung, Persebaya Surabaya. Nah, kemarin saran saya adalah identifikasi masalah, bikin action plan, segera persiapkan tim. Selesaikan masalah di Palembang. Apabila selesai di Palembang, ya selesai. Tapi, apabila tidak selesai di Palembang, ya akan mengajak rekan untuk membantu yang mempunyai kapasitas di bidang sepak bola dan finansial," tuturnya.