Bola.com, Jakarta - Seabrek prestasi membuat Manchester United masuk jajaran salah satu klub raksasa dunia. Status itu membuat banyak pesepak bola bermimpi bisa bermain di Old Trafford.
Setan Merah sudah sering mendatangkan banyak pemain bintang selama bertahun-tahun. Kehadiran mereka tentu saja diharapkan bisa mendongkrak performa klub.
Namun, tidak semua pemain yang datang ke United bisa menunjukkan permainan terbaiknya. Ada banyak faktor yang membuat mereka tidak bisa memenuhi harapan semua pihak.
Padahal, Setan Merah terkadang harus mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk mendatangkan sang pemain. Nyatanya, mereka tetap tidak bisa memberikan kontribusi untuk klub.
Siapa sajakah pemain kelas dunia yang gagal bersinar di Manchester United? Berikut ini daftarnya seperti dilansir Fox Sports Asia.
Radamel Falcao
Setelah musim pertama yang suram setelah kepergian Sir Alex Ferguson, Man Utd menunjuk Louis van Gaal sebagai manajer dan memberinya banyak sumber daya untuk memperbaiki skuad.
Ander Herrera, Luke Shaw, Marcos Rojo, Angel Di Maria dan Daley Blind bergabung dengan status permanen. Namun, transfer yang menyebabkan kehebohan adalah kedatangan Radamel Falcao dengan status pinjaman pada hari terakhir.
Falcao datang dengan reputasi besar tetapi pemain Kolombia itu absen pada paruh pertama 2014 karena cedera lutut serius yang bahkan membuatnya absen dari Piala Dunia. Namun demikian, Manchester United setuju membayar biaya pinjaman sebesar 6 juta poundsterling dengan opsi untuk membelinya secara permanen sebesar 43,5 juta poundsterling.
Mantan pemain Atletico itu hanya bisa mencetak empat gol dalam 29 penampilan untuk klub. Dia secara luas dianggap sebagai salah satu rekrutan terburuk musim ini dan tidak mengejutkan kalau United enggan mempermanenkan statusnya.
Bastian Schweinsteiger
Bastian Schweinsteiger memainkan peran penting dalam treble Bayern pada 2013 dan juara Piala Dunia Jerman pada 2014. Jadi, ketika Man Utd merekrut gelandang veteran yang juga merupakan pemain Jerman pertama yang bermain untuk tim senior dengan hanya £ 6,5 juta, para penggemar sangat bersemangat.
Schweinsteiger bergabung dengan Louis van Gaal, mantan manajernya di Bayern Munchen, dan Van Gaal adalah orang yang berhasil mengubah Schweinsteiger menjadi salah satu gelandang tengah terbaik di dunia.
Namun, Schweinsteiger sudah tidak sehebat dulu dan hanya menjadi starter dalam 21 pertandingan di musim debutnya dengan hanya memainkan 31 pertandingan dan mencetak satu gol.
Pada musim berikutnya ketika Jose Mourinho tiba, Schweinsteiger awalnya diturunkan ke tim U-23. Dia kembali ke skuat pada akhir 2016 tetapi hanya membuat dua penampilan sebelum dijual ke klub MLS Chicago Fire.
Diego Forlan
Forlan memulai karir profesionalnya di Independiente dan setelah mencetak 40 gol untuk klub di usia yang sangat muda hanya dalam 91 pertandingan, ia menarik minat dari klub-klub Eropa. Pada Januari 2002, Independiente mencapai kesepakatan dengan Middlesbrough sebesar £ 6,9 juta dan biayanya harus dibayar dalam 18 kali angsuran.
Ketika pemain Uruguay itu terbang ke Inggris untuk bernegosiasi dengan Boro, Man Utd melakukan manuver di tikungan terakhir dan menawarkan biaya yang sama dengan Boro. Selain itu, United setuju untuk membayar seluruh biaya dalam satu pembayaran.
Pemain Uruguay itu bermain delapan belas kali pada musim debutnya tetapi tidak bisa mencetak gol. Dia kemudian bermain 98 pertandingan di semua kompetisi untuk United dan hanya mencetak 17 gol.
Meski koleksi golnya rendah, penggemar United punya alasan untuk tidak melupakannya karena ia mencetak dua gol melawan Liverpool di Anfield untuk membantu timnya meraih kemenangan dan juga dua gol kemenangan melawan Chelsea di liga dan piala liga.
Setelah meninggalkan United, Forlan memiliki karier yang sukses di klub dan level internasional yang puncaknya memenangkan Golden Ball di Piala Dunia 2010.
Angel Di Maria
Pada tahun 2014, Manchester United berhasil mendapatkan Angel Di Maria dengan biaya sebesar £ 59,7 juta yang membuatnya menjadi pemain termahal yang dibeli oleh klub Inggris. Transfernya merupakan kudeta besar karena United merekrut pemain kelas dunia meski tidak bermain di pentas Eropa musim itu.
Dia memulai karirnya di Manchester United dengan memenangkan penghargaan pemain terbaik klub bulan September. Namun, performanya menurun hingga pertengahan Oktober dan ia mengalami cedera pada akhir November.
Performa buruk pemain Argentina itu menjadi sorotan pada awal 2015 dan pada bulan Maret, ia diusir dari lapangan saat United menelan kekalahan 1-2 di kandang melawan Arsenal di Piala FA. Dia mendapat dua kartu kuning - yang pertama karena diving dan yang kedua karena menarik baju wasit Michael Oliver.
Pada akhir musim, Di Maria hanya bermain 32 pertandingan, mencetak empat gol dan dinyatakan sebagai pembelian terburuk musim itu sebelum dilepas ke PSG dengan harga £ 44 juta.
Alexis Sanchez
Pada 2014, ketika Barcelona bersedia menjual Alexis Sanchez, Liverpool dan Arsenal tertarik dengan pemain asal Chile itu. Namun, ia bergabung dengan Arsenal dan kemudian mencetak 80 gol dalam 166 penampilan untuk The Gunners.
Pada Januari 2018, dengan kontraknya tersisa beberapa bulan lagi di Arsenal, Sanchez menjadi rebutan dua klub Manchester dan sepertinya ditakdirkan untuk bergabung dengan mantan manajernya, Pep Guardiola, di Manchester City.
Namun, Man Utd menawarkan kepada Arsenal kesepakatan pertukaran pemain yang melibatkan Henrikh Mkhitaryan dan juga gaji yang lebih tinggi kepada pemain Chile dan Sanchez pada akhirnya bergabung dengan Manchester United. Kedatangan Sanchez disambut gembira tetapi dia hanya mencetak tiga gol dalam 18 pertandingan pada musim debutnya.
Musim ini tidak terlihat lebih baik buat Sanchez karena ia sering berada di bangku cadangan karena kalah bersaing dengan Anthony Martial dan Marcus Rashford. Ketika bermain, Sanchez belum bisa memberikan alasan yang cukup untuk mempertahankannya di starting XI karena dia hanya mencetak dua gol dalam 23 penampilan sejauh ini.
Sumber: Bola.net