3 Pemain Pemberi Efek Kejut Andalan Simon McMenemy di Timnas Indonesia saat Menjajal Myanmar

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 21 Mar 2019, 10:15 WIB
Pemain kunci Timnas Indonesia. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Jakarta - Sebanyak 28 pemain dipanggil pelatih Simon McMenemy untuk pemusatan latihan (training centre) Timnas Indonesia di Australia dan Bali pada 9-21 Maret 2019. Sejumlah pemain lama yang tak tampak pada skuat dalam dua tahun terakhir kembali diberikan kesempatan.

TC ini bermuara pada uji coba melawan Myanmar di markasnya pada 25 Maret 2019. Partai latih tanding ini termasuk ke dalam FIFA Matchday sehingga akan mempengaruhi posisi Timnas Indonesia di ranking FIFA.

Advertisement

Saat ini, Timnas Indonesia telah berada di Bali sejak 17 Maret lalu. Skuat Garuda akan tetap bertahan di Pulau Dewata hingga Jumat (21/3/2019) sebelum bertolak ke Myanmar.

Wajah Tim Garuda berubah di tangan McMenemy. Beberapa muka lama rasa baru kembali diikutsertakan. Hanya ada 13 pemain jebolan Piala AFF 2018 semasa masih dilatih Bima Sakti.

Selebihnya, pelaku-pelaku lama sepak bola Indonesia yang mulai jarang mendapatkan panggilan untuk membela negara.

Sebanyak 18 pemain yang bukan anggota Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Oleh sebab itu, pertarungan menghadapi Myanmar dapat dimanfaatkan sebagai panggung untuk memamerkan kualitas kepada McMenemy.

Berikut Bola.com merangkum tiga pemain Timnas Indonesia muka lama rasa baru yang dapat menjadi pembeda melawan Myanmar:

 

2 dari 4 halaman

Greg Nwokolo

Greg Nwokolo pernah bermain di Thailand bersama klub BEC Tero Sasana pada tahun 2015. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Lima tahun Greg Nwokolo absen memperkuat Timnas Indonesia. Di usianya yang menginjak 33 tahun, pemain naturalisasi ini kembali mendapatkan membela negara. Posisi Greg adalah seorang winger. Dalam formasi 4-3-3 ala McMenemy, pemain berdarah Nigeria ini dapat diplot sebagai penyerang sayap kiri.

Hobinya menyisir pos sayap kiri akan membuat bek sayap Myanmar kelabakan. Kelihaiannya dalam meng-keeping bola ditambah tingginya naluri golnya dapat membuat Greg menjadi penentu ketika berhadapan dengan Myanmar.

3 dari 4 halaman

Yanto Basna

Bek Timnas Indonesia, Yanto Basna, dijatuhkan pemain Filipina pada laga Piala AFF 2016 di Philippine Sports Stadium, Filipina, Selasa (22/11/2016). Kedua tim bermain imbang 2-2. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Nama Yanto Basna kembali menghiasi skuat Timnas Indonesia. Keberhasilannya membawa Khon Khaen promosi ke Thai League 1 atau kasta tertinggi Liga Thailand membuktikan kualitasnya sebagai bek masih berkompeten.

Yanto Basna adalah pemain serbabisa. Dapad ditaruh di bek tengah, mapun bek sayap kanan. Dirinya dikenal tak pernah memberikan ampun bagi para penyerang lawan. Gambaran permainan pemain berusia 23 tahun ini adalah tanpa kompromi.

4 dari 4 halaman

Muhammad Rahmat

Gelandang Persib Bandung, Kim Jeffrey Kurniawan, berusaha menghadang laju striker PSM Makassar, M Rahmat pada laga lanjutan Liga 1 di Stadion GBLA, Bandung, Rabu, (5/7/2017). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Kesetiaan Muhammad Rahmat bersama PSM Makassar membuahkan hasil. Kemampuan winger berusia 30 tahun ini kembali diperhitungkan setelah dipanggil Timnas Indonesia.

Sama seperti Greg, Rahmad hobi menggiring bola dari sisi sayap. Posisi aslinya adalah sayap kiri. Tapi, pemain kelahiran 28 Mei 1988 itu juga fasih bermain di sisi berkebalikannya. Sebagai winger, Rahmat terhitung tajam. Berlaga 29 kali bersama PSM pada musim lalu, ia berhasil mengemas delapan gol.

Kualitas Rahmat dapat menjadi pembeda pada permainan Timnas Indonesia. Kemampuannya dalam membobol gawang lawan akan memberikan nilai plus untuknya.

Berita Terkait