Jakarta - Manchester United berpeluang mendatangkan gelandang asal Prancis, Adrien Rabiot. Pintu semakin terbuka setelah agen membantah Rabiot telah sepakat pindah ke Barcelona.
Veronique Rabiot, ibu sekaligus agen pemain, Adrien Rabiot merasa anaknya seperti terpenjara di Paris Saint Germain (PSG). Menurut Veronique, perlakukan yang diterima Rabiot selama memperkuat tim asal Paris itu tidak adil bila dibandingkan pemain lainnya.
Kontrak Rabiot akan berakhir pada musim panas nanti. Komentar Veronique sekaligus memperkuat keinginan Rabiot untuk meninggalkan PSG. Ini juga sekalugus sebagai respons terhadap keputusan PSG yang memaksa Rabiot menjalani latihan terpisah dari tim utama.
"Anak saya terpenjara di PSG," kata Veronique kepada L'Equioe. "Satu-satunya keinginannya sekarang adalah menyelesaikan kontraknya dan dihormati," katanya menambahkan.
"Mereka mendendanya gara-gara bepergian ke Qatar ketika neneknya meninggal dan ayahnya sekarat. Dia seperti tawanan," ujar Veronique. Menurutnya, hal ini tidak adil mengingat pemain lain seperti Neymar tidak mendapat perlakuan yang sama dari PSG.
"Di PSG mereka didenda kalau terlambat enam menit ke rapat tim (ini terjadi kepada Rabiot sebelum pertandingan melawan Marseille) dan yang lain, ketika cedera malah diizinkan untuk bepergian ke penjuru dunia dan pergi ke karnaval," ujar Veronique menjelaskan.
Bantah ke Barcelona
Sementara itu, Veronique seperti dilansir Metro.co.uk, membantah anaknya bakal berlabuh ke Barcelona. Dia juga membantah kalau anaknya sudah menandatangani persetujuan itu.
"Semua orang berkata kami telah menandatangani dengan klub itu (Barcelona). Tapi kami sama sekali belum tanda tangan di mana pun," kata Veronique.
Pernyataan Veronique tentu saja memberi angin segar bagi tim-tim lain yang berminat mendatangkan Rabiot. Sejumlah tim asal Inggris, mulai dari Manchester United (MU), Tottenham Hotspur, hingga Chelsea kabarnya juga tertarik mendatangkan Rabiot.
Saksikan juga video menarik di bawah ini: