Bola.com, Cilacap - Adanya lowongan pelatih di PSIM Yogyakarta menarik minat Jaya Hartono. Pelatih berpengalaman dan sarat prestasi asal Kediri ini tak hanya ingin meramaikan bursa pelatih proyeksi Liga 2 2019. Tetapi, dia berusaha semaksimal mungkin bisa menangani Laskar Mataram.
"PSIM Yogyakarta salah satu klub legendaris di Indonesia. Mereka juga punya suporter fanatik. Saat saya melatih PSCS lalu, saya kagum dengan loyalitas suporter Brajamusti yang datang ke Cilacap. Saya tertarik untuk bekerjasama bila manajemen menerima saya jadi pelatih di sana," tutur Jaya Hartono.
Karena manajemen PSIM membuka lowongan secara terbuka bagi pelatih dari mana pun, Jaya Hartono yang pernah memberi gelar juara Liga Indonesia kepada Persik pada 2003 ini, berencana segara mengirimkan proposal ke Yogyakarta.
"Sangat menarik untuk bergabung dengan PSIM. Apalagi saya nanti harus adu program dengan calon pelatih lainnya. Jika manajemen PSIM memberi kesempatan saya memaparkan program kerja, saya siap memenuhi undangan mereka," ujarnya.
Jaya Hartono yang mengantar PSCS sebagai runner-up Liga 3 2018, sekaligus promosi ke Liga 2 2019 itu mengaku siap bekerja dengan asisten pelatih Bona Simanjuntak.
"Bekerja dengan siapa pun tak masalah bagi saya. Saya pernah pengalaman menangani banyak klub dengan asisten pelatih berbeda-beda. Selama ini semua tugas saya lancar terus. Kolaborasi dengan Bona Simanjuntak malah sangat bagus, karena saya juga asli kelahiran Medan," ungkapnya.
Jika berjodoh, PSIM akan jadi klub kedua bagi Jaya Hartono berkarier di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Mantan bek kiri Timnas Indonesia era 1990-an itu sempat menukangi PSS Sleman pada 2015. Namun, Jaya Hartono batal bekerja sama karena PSSI dibekukan FIFA. Padahal, Jaya Hartono telah menyiapkan skuat untuk PSS.
"Kali ini saya berdoa bisa jodoh dengan PSIM Yogyakarta, setelah 2015 lalu batal melatih PSS," ucapnya.