Bola.com, Jakarta - Dipanggil memperkuat timnas negara masing-masing merupakan impian bagi pesepak bola profesional. Jika mereka mendapatkan panggilan masuk skuat, artinya, kerja keras mereka bersama klub dipantau dan diapresiasi dalam bentuk pemanggilan tersebut.
Namun, ada juga fenomena unik kala sejumlah pemain tampil lebih baik ketika mengenakan jersey negara dibanding bermain di klub.
Pelatih level negara seakan tak peduli sang pemain jadi pemain cadangan di klubnya. Nama mereka tetap disertakan saat timnas mengikuti perhelatan internasional.
Ada tujuh pemain model seperti itu. Siapa-siapa saja mereka?
Lukas Podolski
Saking beruntungnya Jerman tiap kali membawa Lukas Podolski ke dalam skuat tim, produk akademi FC Cologne sampai disebut lucky charm (jimat keberuntungan) bagi Die Mannschaft.
Kala Podolski masih memperkuat Timnas Jerman, dia terlibat dalam skuat yang menempati urutan tiga Piala Dunia 2006, 2010, semifinal Euro 2012, 2016, finalis Euro 2008, dan saat Jerman juara Piala Dunia 2014.
Prestasi yang unik, padahal penampilan Podolski relatif biasa-biasa saja bersama klubnya (Cologne, Bayern Munchen, Arsenal, Inter Milan). Saat ini, penyerang berusia 33 tahun masih aktif bermain di Jepang bersama Vissel Kobe.
Guillermo Ochoa
Aksi kiper berusia 33 tahun selalu memukau dan jarang mengecewakan bersama Timnas Meksiko. Tapi uniknya, ketika mentas di level klub, nama Guillermo Ochoa tidak pernah se-populer dirinya kala bermain untuk timnas.
Sepanjang karier profesionalnya di level klub, Ochoa tidak pernah memperkuat klub besar: America, San Luis, Ajaccio, Malaga, Granada, dan saat ini memperkuat Standard Liege. Ochoa telah mengemas 100 caps dengan Timnas Meksiko.
Miroslav Klose
Legenda sepak bola Jerman dengan prestasi di level klub yang biasa-biasa saja (kecuali saat memperkuat Bayern Munchen 2007-2011). Miroslav Klose baru ramai dibahas publik kala memperkuat Timnas Jerman.
Striker berpaspor Jerman berdarah Polandia itu mengemas 137 caps dan 71 gol dengan Timnas Jerman, yang diperkuatnya selama 13 tahun (2001-2014). Klose tipikal penyerang klasik yang dapat mengonversi peluang menjadi gol.
Jasper Cillessen
Nasib kiper berusia 29 tahun sangat bertolak belakang di Timnas Belanda dengan Barcelona. Bayangkan saja, bagaimana bisa seorang kiper nomor satu Timnas Belanda, menjadi pemain cadangan di Barcelona?
Uniknya, kiper nomor satu Barca, Marc-Andre ter Stegen, malah menjadi pelapis Manuel Neuer di Timnas Jerman. Hasilnya pun sudah bisa ditebak: Cillessen justru terlihat tampil sangat bagus dengan Belanda ketimbang Barcelona.
Eduardo Vargas
Anomali performa juga terlihat pada striker berusia 29 tahun, Eduardo Vargas. Dia bisa tampil heroik seperti petarung kala memperkuat Timnas Chile, namun ketika kembali memperkuat tim, namanya tidak lagi terdengar.
Vargas tidak terlalu bersinar saat memperkuat Napoli, Gremio, Valencia, dan Hoffenheim. Saat ini, Vargas bermain di Meksiko bersama Tigres UANL.
Sumber: 90min