Bola.com, Yogyakarta - PSIM Yogyakarta menatap musim 2019 yang cerah dengan datangnya investor baru. Pemain pasar modal asal Jakarta, Bambang Susanto siap membuat PSIM menjadi tim dengan target tinggi dan dikelola secara profesional.
Bambang didapuk sebagai caretaker CEO PT PSIM Jaya dengan berjalannya proses kerjasama dengan manajemen klub.
Bambang menceritakan awal mula ingin membuat PSIM sebagai tim besar, yakni berawal saat dirinya menyaksikan langsung pertandingan kandang PSIM melawan PS Biak pada penyisihan grup Liga 2 2018. Meski saat itu hasil akhirnya imbang, Bambang mengaku takjub dengan atmosfer suporter PSIM yaitu Brajamusti dan Maident.
"Saya sedih melihat PSIM dari dulu gali lubang tutup lubang. Sudah sepantasnya masuk ke era baru persepakbolaan Yogyakarta. PSIM harus dikelola dengan profesionalisme yang tinggi, jalannya roda klub yang profesional maupun bisnis juga berjalan beriringan," kata Bambang Susanto.
"Saya punya bekal 30 tahun di dunia pasar modal. Saya melihat PSIM ini bukan hanya klub sepak bola saja, tapi juga bisa masuk ke lantai saham. Kemudian memberikan kesempatan untuk menarik investor lain dan para sponsor. Klub ini besar sekali potensinya," imbuhnya.
Potensi yang dimaksudnya adalah basis suporter yang cukup besar milik PSIM. Ketika berkandang di Stadion Sultan Agung Bantul, tak kurang dari 10 ribu penonton, bahkan bisa lebih, selalu hadir untuk mendukung Laskar Mataram. Apalagi mulai musim 2019, PSIM kembali pulang ke rumah sendiri yakni Stadion Mandala Krida yang bisa menampung 25 ribu penonton.
Kemudian Yogyakarta yang merupakan Kota wisata dan pelajar, diakui Bambang Susanto juga menjadi nilai plus bagi PSIM. Menurutnya, PSIM akan menjadi ikon bagi Yogyakarta. "Saya melihat sayang ini kalau PSIM kurang digarap. Saya memang lahir di Semarang. Saya bukan fan PSIS, tapi PSIM," ungkapnya.
Restu dari Gubernur
Pria asal Semarang ini mengaku telah bertemu dengan orang-orang penting di Yogyakarta, terkait masa depan klub yang lahir tahun 1929. Termasuk dengan orang nomor satu di Provinsi DIY yakni Gubernur Sri Sultan Hamengkubuwono X.
"Beliau berpesan bahwa suporter juga harus dibina, agar fanatisme itu ada batasannya. Bahwa jangan lagi ada keributan suporter di dalam Stadion. Jika klub dapat kerugian, maka suporter juga ikut kena dampaknya," lanjut Bambang Susanto.
Investasi yang ditanamnya di PSIM bakal berlangsung dengan jangka panjang. Tidak hanya untuk kepentingan klub seniornya, PSIM juga bakal terus membina bakat-bakat muda dari putra daerah Yogyakarta sebagai pemain penerusnya. Praktis pembinaan secara berjenjang ikut masuk dalam proyeknya.
"Regulasi di PSSI juga ada bahwa klub harus memperhatikan pembinaan dan memberikan kesempatan untuk putra daerah. Proyek ini jangka panjang kalau bisa selamanya sampai ke anak cucu. Tentu jangan hanya mampir saja di liga 1, tetapi terus berkembang di kasta tertinggi bahkan go internasional," tandas Bambang Susanto.
Baca Juga
Netizen Ngeri dengan Skuad Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024: Ada Trio Ronaldo - Rivaldo - Kaka
Pratama Arhan Merapat tapi Telat, Kepastian Pemain Abroad Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Ditentukan pada 5 Desember 2024
Legenda Australia: Socceroos Bakal Kalahkan Timnas Indonesia dan Makin Cepat Lolos ke Piala Dunia 2026