Aubameyang dan Lacazette di Arsenal, Kunci Keberhasilan Duet Antiteori

oleh Erwin Fitriansyah diperbarui 02 Apr 2019, 15:00 WIB
Alexandre Lacazette dan Pierre-Emerick Aubameyang. (AFP/Glyn Kirk)

Bola.com, Jakarta - Arsenal berhasil menang 2-0 atas Newcastle United di Stadion Emirates, London, Selasa (2/4/2019) dinihari WIB. Kemenangan ini mendongkrak posisi The Gunners ke posisi tiga klasemen sementara Premier League. Dua gol kemenangan Arsenal dicetak oleh Aaron Ramsey dan Alexandre Lacazette. 

Lacazette musim ini mencetak 13 gol di semua ajang buat Arsenal. Kala menjebol gawang Newcastle, Lacazette mendapat umpan dari Aubameyang, sang partner sesama striker yang kini mengoleksi 17 gol.

Advertisement

Memakai dua pemain dengan posisi sebagai striker sebenarnya adalah hal yang tidak lazim buat sebuah klub. Pada sebuah klub era saat ini, biasanya formasi yang dipakai adalah 4-3-3 atau 4-2-3-1. Hal itu membuat dalam sebuah tim hanya ada satu striker yang dipakai menjadi starter.

Namun di tangan manajer Unai Emery, Arsenal memakai dua striker, yaitu Lacazette dan Aubameyang. Fakta ini seakan menjadi antiteori, karena formasi dengan dua striker tidak lazim dipakai pada tim masa kini.

Lantas, apa yang menjadi kunci keberhasilan duet Lacazette dan Aubameyang sejauh ini?

 

 

2 dari 3 halaman

Bermain Dalam Tim

5. Andy Cole - Pada era 90an, dirinya merupakan icon ketajaman lini depan Manchester United di bawah kepemimpinan Sir Alex Ferguson. Lima gelar Premier League berhasil dipersembahkannya untuk Setan Merah. (AFP/Gerry Penny)

Mantan pemain Manchester United di era 90-an, Andy Cole, mengaku terkesan dengan pemahaman duet dua pemain itu. Sebagai mantan pemain yang pernah bermain dalam posisi yang sama, Cole paham betul bagaimana rasanya memiliki rekan striker.

"Mereka berdua senang bermain satu sama lain. Jika salah satu mendapatkan peluang, dia berusaha mengalirkan bola pada rekannya untuk mengumpan bola jadi gol. Ketika Anda bermain dalam duet, itulah yang Anda inginkan," ucap Cole di Sky Sports.

Semasa bermain buat tim Setan Merah, duet sehati Cole adalah Dwight Yorke. Keduanya menjadi andalan Manchester United yang merajai kompetisi Liga Inggris dan puncaknya meraih gelar treble di musim 1999. Meski tak selalu akur di luar lapangan, duet Cole-Yorke amat kompak di dalam lapangan dan menjadi sumber ketajaman yang ditakuti lawan-lawan Manchester United.

"Anda tidak mau memiliki striker yang berpikir dia harus mendapatkan 30 gol dan rekannya mendapatkan 15, maka dia unggul 15 gol. Anda harus bermain sebagai tim dan itulah yang dilakukan mereka," lanjut Cole.

 

3 dari 3 halaman

Tidak Umum

Striker Arsenal, Pierre-Emerick Aubameyang berbincang Alexandre Lacazette usai pertandingan melawan Manchester United pada pertandingan lanjutan Liga Inggris di stadion Old Trafford (5/12). MU bermain imbang 2-2 atas Arsenal. (AFP Photo/Oli Scarff)

Pernyataan Cole didukung oleh Jamie Carragher. Mantan bek Liverpool ini mengakui formasi dua striker sudah tidak umum di sepak bola belakangan ini. Arsenal mampu melakukan itu dengan baik, dan itulah yang membuat duet Lacazette-Aubameyang menjadi istimewa.

"Tidak mudah memainkan dua striker pada satu tim sekarang ini. Masalahnya ada pada performa tandang mereka, yakni kebanyakan pelatih berpikir mereka tidak bisa memainkan dua striker pada laga tandang yang sulit," ujar Carragher.

"Namun, saya kira Emery harus memainkan keduanya, sebab mereka tetap bisa menjaga clean cheet. Dia mungkin pernah memainkan mereka berdua beberapa kali, juga salah satu dari mereka," ucap Carragher.

Arsenal bakal merumput lagi kala dijamu Everton, Minggu (7/4/2019). The Gunners tentu bakal berharap pada ketajaman duet Alexandre Lacazette dan Pierre-Emery Aubameyang lagi dalam laga yang masuk dalam kategori berat tersebut.