Bola.com, Boyolali - Kompetisi Liga 1 musim 2019 rencananya mulai digulirkan pada 8 Mei 2019. Tidak sedikit kontestan yang menginginkan adanya pembaruan teknologi dalam kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia itu. Satu di antaranya dengan penggunaan Video Assistant Referee (VAR) yang dianggap sudah saatnya diterapkan.
Kali ini giliran klub Badak Lampung FC yang sepakat bila teknologi VAR mulai diterapkan di Indonesia. Klub yang semula merupakan Perseru Serui ini ingin agar kualitas kompetisi Liga Indonesia tidak ketinggalan dari negara lain, dengan hadirnya VAR.
Teknologi VAR saat ini banyak digunakan dalam kompetisi sepak bola benua Eropa seperti Italia, Prancis, Spanyol, bahkan Liga Champions Eropa. Sementara negara pertama di Asia Tenggara yang menggunakan VAR adalah Thailand.
Pelatih Badak Lampung FC, Jan Saragih, yakin dengan keberadaan VAR dapat membuat kompetisi sepak bola lebih berkualitas, lantaran wasit akan bertindak objektif dengan bantuan video.
"Saya setuju. Memang betul pertandingan harus dipimpin wasit dalam mengambil keputusan, tapi penggunaan VAR itu memang harus," katanya kepada Bola.com, Selasa (2/4/2019).
"Saya melihat seperti banyak pelanggaran yang menjadi kebiasaan di Indonesia. Kemudian dampaknya saat kita main di level internasional. Hal-hal seperti itu harus di-update. Wasit juga harus bersikap profesional. Yang penting semua tidak ada rekayasa, dengan adanya VAR harus menjadi lebih objektif," imbuh Jan Saragih.
Meski begitu, mantan pelatih Bogor FC ini mengaku ada problem lain yang tak kalah penting ketimbang keberadaan VAR, yakni program pembinaan pemain mulai usia dini sampai senior yang harus dilakukan oleh setiap klub.
"Ada permasalahan lain yang krusial di Indonesia adalah pembinaan sampai tingkat akademi. Kalau memang VAR belum bisa diberlakukan, ya tidak perlu dipaksakan, meski sebaiknya dilakukan," ucapnya.