Harus Menang Telak saat Menjamu Arema, Kiper Kalteng Putra Tak Ingin Terbebani

oleh Iwan Setiawan diperbarui 05 Apr 2019, 06:30 WIB
Kiper Kalteng Putra, Dimas Galih, saat menghadapi Arema FC di leg pertama semifinal Piala Presiden 2019 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Selasa (2/4/2019). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Banjarmasin - Kalteng Putra memang mengemban tugas berat untuk meraih kemenangan telak atas Arema di leg kedua semifinal Piala Presiden 2019 yang ditayangkan Indosiar di Stadion 17 Mei, Banjarmasin, Jumat (5/4/2019), demi lolos ke final turnamen pramusim tersebut. Namun, kiper Kalteng Putra, Dimas Galih, tak ingin terbebani dan berharap rekan-rekan setimnya bisa bermain dengan tenang.

Kalteng Putra memang harus menang besar atas Arema dengan mencetak minimal empat gol agar bisa melaju ke final. Jika tidak, langkah mereka harus terhenti mengingat kekalahan 0-3 yang mereka alami saat menghadapi Arema di leg pertama semifinal yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Selasa (2/4/2019).

Advertisement

Namun, kiper Kalteng Putra, Dimas Galih, tak ingin timnya merasa terbebani dengan hal tersebut. Mantan kiper Persebaya ini berharap rekan setimnya tetap tenang.

‘Kami dan teman-teman akan berusaha menikmati pertandingan, sehingga permainan tim seperti di fase sebelumnya bisa muncul,” kata Dimas Galih.

Dimas mengakui jika pertandingan lawan Arema memang tidak akan mudah bagi timnya, setelah di leg pertama dia tiga kali memungut bola dari gawangnya. Kini kiper berusia 26 tahun ini mengaku ikut berjuang lebih keras agar tidak kebobolan lagi. Namun, Dimas juga berharap rekan setimnya bisa bermain lebih kompak, baik saat menyerang maupun bertahan. “Kami harus bermain lebih kompak,” sambungnya.

Arema memang terlihat begitu mudah menjebol gawang Kalteng Putra di leg pertama semifinal. Dimas Galih kesulitan mengadang para pemain Arema karena lini belakang Laskar Isen Mulang itu mudah ditembus.

Dalam gelaran Piala Presiden 2019, performa Kalteng Putra ketika melawan Arema menjadi yang terburuk. Pertandingan tersebut menjadi pertama kalinya mereka kebobolan sampai tiga gol, di mana sejak fase grup hingga perempat final hanya satu gol yang masuk ke gawang Dimas Galih.