Bola.com, Jakarta - Persebaya Surabaya menjadi satu di antara finalis Piala Presiden 2019. Tiket final itu diraih Persebaya dengan penuh kerja keras.
Baca Juga
Piala Presiden 2019 menjadi keikutsertaan kedua Persebaya sepanjang sejarah. Pada edisi pertama yakni 2018, Persebaya hanya mampu mencapai babak perempat final.
Memulai Piala Presiden di grup neraka bersama Persib Bandung, Tira Persikabo, dan Perseru Serui, Persebaya tampil digdaya. Meski sempat ketinggalan lebih dulu, Persebaya mampu mengalahkan Perseru dengan skor 3-2, Persib dengan skor 3-2, dan mengimbangi Tira Persikabo dengan skor 0-0.
Pencapaian itu sudah cukup membuat Persebaya lolos dengan predikat juara Grup A berkat raihan tujuh angka. Pada babak perempat final, Persebaya kembali dipertemukan dengan Tira Persikabo.
Namun, kali ini Dewi Fortuna memihak publik Surabaya. Bermain di Stadion Gelora Bung Tomo, Persebaya meraih kemenangan dengan skor 3-1.
Pada babak semifinal, Persebaya harus menghadapi Madura United. Pasukan Djadjang Nurdjaman itu mengalahkan Laskar Sape Kerrab dengan agregat 4-2 dan mengunci tiket final.
Lantas, apa saja kunci keberhasilan mereka? Berikut ini tiga kunci keberhasilan Persebaya Surabaya menembus final Piala Presiden 2019 versi Bola.com:
Punya Reaksi Cepat
Persebaya belum terkalahkan sepanjang Piala Presiden 2019. Pasukan Djadjang Nurdjaman ini tercatat meraih lima kemenangan dan sekali imbang.
Namun, tak jarang Persebaya harus kebobolan lebih dulu dalam pertandingan. Hal itu terjadi sebanyak tiga kali yakni dua kali pada babak penyisihan dan sekali di babak semifinal.
Meski kebobolan lebih dulu, Persebaya berhasil bangkit dan meraih kemenangan. Hal itu membuktikan pemain Persebaya dengan sigap bereaksi dan ketika ada perubahan instruksi permainan dari pelatih.
Gelandang Kreatif
Persebaya beruntung memiliki gelandang-gelandang kreatif semisal Damian Lizio dan Misbakus Solikin. Kedua pemain ini merupakan aktor-aktor dari pengatur ritme dan serangan Persebaya.
Misbakus Solikin memberikan peran apiknya di lini tengah Persebaya sebagai pengatur tempo serangan. Tak jarang, pemain 26 tahun itu mau turun ke belakang membantu pertahanan atau melepaskan umpan ke depan untuk serangan.
Adapun Lizio merupakan pemain lincah yang kerap merepotkan lini pertahanan lawan. Lizio juga sangat andal memberikan umpan baik dari bola mati maupun umpan terobosan yang memanjakan penyerang Persebaya.
Kualitas Lini Depan
Persebaya tercatat mencetak 13 sampai berakhirnya babak semifinal Piala Presiden 2019. Fakta tersebut membuktikan sebenarnya Bajul Ijo bukan tim yang subur-subur amat.
Namun, dari 13 gol yang dicetak Persebaya di Piala Presiden 2019 berasal dari kaki dua bomber mereka. Kedua pemain yang memiliki peran penting di balik keberhasilan Persebaya ke final adalah Manuchekhr Jalilov dan Amido Balde.
Mereka mencetak sembilan gol dengan rincian Jalilov lima gol dan Balde empat gol. Selain itu, Persebaya juga punya alternatif pemecah kebuntuan lain seperti Damian Lizio, hingga Otavio Dutra dan Hansamu Yama.