Gubernur Jatim Meminta Bonek dan Aremania Jaga Perdamaian di Final Piala Presiden 2019

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 09 Apr 2019, 06:00 WIB
Suporter Persebaya, Bonek, merayakan kemenangan atas Martapura FC pada laga semifinal Liga 2 2017 di Stadion GBLA, Bandung, Sabtu (25/11/2017). Persebaya menang 3-1 atas Martapura FC. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Surabaya - Piala Presiden 2019 yang disiarkan Indosiar mencapai babak final dengan mempertemukan Persebaya Surabaya melawan Arema. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meminta agar suporter kedua tim menjaga kedamaian demi terciptanya laga final yang aman dan nyaman.

Advertisement

Laga final berbalut Derbi Jawa Timur ini memiliki catatan panjang perihal rivalitas tinggi. Meski bertetangga dan satu provinsi, kelompok suporter dari Persebaya dan Arema memiliki latar belakang kurang harmonis.

Hal inilah yang membuat Khofifah Indar Parawansa menyuarakan perdamaian antarkedua kelompok suporter. Menurut Khofifah, laga ini mempertaruhkan kehormatan dan kebanggaan daerahnya karena mempertemukan sesama tim asal Jawa Timur.

"Mendekati pertandingan final Piala Presiden antara Persebaya dengan Arema, agar (kelompok suporter) keduanya bisa menghormati satu sama lainnya. Entah itu di Surabaya atau Malang," kata Khofifah kepada wartawan di Lapangan Makodam V/Brawijaya, Minggu malam (7/4/2019).

"Yang penting saat ini adalah prestasi, khususnya di Piala Presiden sudah berada di Jawa Timur. Jadi, sebisa mungkin tertib. Salam Satu Nyali, Salam Satu Jiwa," tegas Khofifah.

Suporter tim Singo Edan membentangkan syal usai menyaksikan laga Arema FC melawan Persija pada lanjutan Go-Jek Liga 1 Indonesia 2018 bersama Bukalapak di Stadion GBK Jakarta, Sabtu (31/3). Arema FC kalah telak 1-3. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sementara itu, Kepolisian Daerah Jawa Timur sudah mengeluarkan imbauan agar suporter tidak ikut mendampingi tim ketika laga tandang. Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan, kembali mengingatkan Aremania dan Bonek akan nota kesepahaman mengenai hal ini. Pihaknya tidak ingin terjadi insiden yang tidak diinginkan jika tetap memaksa untuk saling mendatangi.

"Untuk kesepakatan itu tetap kami berlakukan. Sudah ada MoU (nota kesepahaman) seperti itu. Pada saat main di Surabaya, suporter Arema tidak datang. Begitu juga sebaliknya. Pada saat main di Malang, suporter Persebaya tak datang. Ini sudah kesepakatan sejak dulu," ucap Luki Hermawan, Senin (8/4/2019).

Final Piala Presiden 2019 menggunakan format baru dua pertandingan. Pada laga pertama, Persebaya bertindak sebagai tuan rumah dan menggelar laga di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa (9/4/2019). Setelah itu, giliran Arema menjadi tuan rumah dan menggelar laga di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jumat (12/9/2019).

Berita Terkait