Jakarta - Piala Presiden 2019 yang disiarkan langsung Indosiar sudah memasuki laga pamungkas. Persebaya Surabaya bertemu Arema FC di final yang dimainkan dengan sistem kandang dan tandang.
Pada final pertama Piala Presiden 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, 9 April lalu, Persebaya ditahan Arema dengan skor 2-2. Sementara final di Stadion Kanjuran, Malang, Jumat (11/4/2019).
Tapi, persaingan bukan hanya untuk merebut trofi. Duel ketat juga terjadi pada perebutan gelar pemain terbaik. Di edisi 2015, Zulham Zamrun terpilih sebagai pemain terbaik Piala Presiden.
Sementara pada 2017 lalu, giliran Adam Alis Setyano yang menyabet penghargaan individu tersebut. Tahun lalu, gelar pemain terbaik diraih bomber Persija Jakarta, Marko Simic.
Dari tiga nama tersebut, ada satu kesamaan yakni mereka sukses membawa timnya melaju ke final Piala Presiden dan merebut gelar juara. Lalu, siapa saja kandidat pemain terbaik Piala Presiden 2019?
Berikut 6 kandidat pemain terbaik Piala Presiden 2019. Bagaimana kepantasan mereka sebagai nomine?
Makan Konate
Makan Konante memiliki peran sangat vital dalam perjalanan Arema FC hingga ke final Piala Presiden 2019. Saat penampilan Konate anjlok, performa Singo Edan ikut tak maksimal. Hal ini tampak pada laga penyisihan grup saat Arema melawan Persela Lamongan.
Soal urusan gol, pemain asal Mali itu telah mencetak empat gol di Piala Presiden 2019 termasuk saat Singo Edan mengimbangi Persebaya Surabaya 2-2 pada final pertama, 9 April lalu. Selain tajam mencetak gol, Konate tidak melupakan tugas utamanya sebagai pelayan para striker Arema FC.
Sejauh ini, pemain berusia 27 tahun selalu dimainkan Arema FC pada setiap pertandingan di Piala Presiden 2019.
Manuchekhr Dzhalilov
Dzhalilov seolah ingin memberikan bukti jika Persebaya Surabaya tak salah merekrutnya. Keputusan Bajul Ijo mendatangkan pemain asal Tajikistan sempat diragukan.
Sebab, musim lalu dia gagal menyelamatkan Sriwijaya FC dari degradasi. Namun, keraguan itu dijawab lewat performa apik di Piala Presiden 2019.
Dzhalilov sejauh ini telah mencetak lima gol untuk Persebaya sehingga memimpin daftar top scorer sementara bersama Bruno Matos (Persija Jakarta).
Dzhalilov selain menjadi senjata andalan Persebaya untuk mencetak gol. Dia juga berfungsi sebagai perusak pertahanan lawan melalui gerakannya yang rutin berpindah. Kadang ada di sisi sayap, tapi sering juga muncul di dalam kotak penalti.
Amido Balde
Persebaya Surabaya sempat meratapi kepindahan David Da Silva yang menjadi mesin gol pada Liga 1 Indonesia musim 2018.Namun, kehadiran Amido Balde membuat ratapan Persebaya tidak berjalan lama. Amido Balde membuat Bajul Ijo move on.
Setelah menunjukkan aksinya di Piala Indonesia 2018, Amido Balde tampil menawan pada Piala Presiden 2019. Pemain asal Guinea-Bissau tersebut sejauh ini telah mencetak empat gol ke gawang lawan.
Kemampuan Amido Balde sangat lengkap. Dia bukan penyerang yang hanya bergerak di dalam kotak penalti. Balde tidak risih saat harus bergerak ke sayap. Salah satu aksi gemilangnya saat memberi assist kepada gol Dzhalilov pada leg pertama semifinal melawan Madura United.
Dedik Setiawan
Dedik tidak selalu bermain untuk Arema FC pada Piala Presiden 2019. Dia sempat absen karena harus menjalani pemusatan latihan bersama timnas Indonesia.
Tapi, peran Dedik sangat sentral bagi Singo Edan. Pada laga perdana melawan Barito Putera, ia mencetak dua gol dan menginisiasi kebangkitan Arema FC.
Sempat tertinggal 2-0, Singo Edan bangkit dan menang 3-2 lewat gol-gol pada menit akhir. Sejauh ini, Dedik Setiawan sudah mencetak empat gol di Piala Presiden 2019.
Dedik membuat Arema FC jadi tim yang tidak bergantung pada bomber asing. Pemain asal Kabupaten Malang tersebut membuat keberadaan Robert Lima Gladiator di lini serang Arema FC tidak terasa. Dia adalah bagian penting dari sukses Arema melangkah ke final.
Ricky Kayame
Jika ada kejutan di Piala Presiden 2019 itu adalah munculnya sosok Ricky Kayame. Pemain asal Papua ini awalnya tidak masuk dalam rencana awal Arema FC.
Tapi, dia sukses memanfaatkan setiap kesempatan bermain yang diberikan pelatih Milomir Seslija. Ricky sudah mencetak empat gol untuk Singo Edan. Satu gol dicetak dengan cara yang sangat cantik, yakni gol ke gawang Kalteng Putra di leg pertama babak semifinal.
Ricky sanggup melewati tiga pemain belakang dan satu penjaga gawang. Salah satu senjata utama Ricky adalah kecepatan dan pergerakan yang liar.
Dia bukan tipe pemain yang diam di kotak penalti. Dia bisa muncul dari sisi kanan, kiri maupun dari lini kedua. Ricky sulit dideteksi oleh pemain lawan.
Hansamu Yama Pranata
Lini belakang Persebaya Surabaya memang belum menunjukkan kinerja cukup bagus. Tapi, itu tidak menghalangi berkilaunya performa bek tengah Hansamu Yama Pranata. Dia punya peran besar bagi Persebaya.
Yama menunjukkan potensi terbaiknya pada laga semifinal melawan Madura United. Pada leg pertama, dia sukses mematikan pergerakan Alexandar Rakic dan Aleberto Beto Goncalves. Gawang Persebaya pun aman.
Pada semifinal kedua, Yama melanjutkan performa apik di lini belakang. Dia bahkan menyumbang satu gol dan memastikan Persebaya menang dengan skor 3-2 di kandang Madura United.
Perlu dicatat, gol Hansamu Yama Pranata bukan dari proses bola mati tapi lewat open play.