Bola.com, Malang - Euforia laga leg kedua Piala Presiden 2019 antara Arema melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jumat (12/4/2019), memberikan banyak keuntungan. Tak terkecuali penjualan merchandise di store resmi Arema.
Sejak sehari sebelum laga hingga pada Jumat tadi siang, omset penjualan sudah mencapai Rp60 juta. Ini merupakan rekor tersendiri dan imbas dari aturan Kota Malang, yang mewajibkan hari ini sekolah dan instansi pemerintahan wajib menggunakan atribut Arema.
"T-shirt kami sampai banyak yang kehabisan stok. Sehari kemarin pemasukannya mencapai Rp50 juta. Sedangkan tadi pagi sudah Rp10 jutaan," kata Tjiptadi Purnomo, store manager official store Arema, Jumat (12/4/2019).
Selama ini penjualan merchanside Arema bisa dibilang standar. Bahkan sempat menurun tajam saat akhir tahun 2018, momen di mana Aremania dikenai larangan tidak boleh masuk stadion karena sanksi Komdis PSSI.
"Penjualan paling ramai justru di store. Sedangkan di pop up store yang ada di Stadion Kanjuruhan tidak terlalu ramai karena Aremania sudah fokus ingin masuk ke Stadion Kanjuruhan," imbuhnya.
Meski begitu, manajemen Arema senang suporter kembali menyerbu produk resmi tim karena efeknya bisa memberikan pemasukan kepada klub.
Meski begitu, bagi kalangan menengah ke bawah, mereka menyerbu pedagang kaki lima lantaran arganya bisa separuh lebih murah, berkisar Rp60-80 ribu untuk t-shirt.
Tetapi, manajemen Arema juga tidak mempermasalahkan hal itu. Yang terpenting gelaran Piala Presiden 2019 ikut memberikan imbas kepada roda perekonomian masyarakat secara keseluruhan.
"Seperti tujuan digelarnya Piala Presiden untuk memutar roda perekonomian masyarakat," jelas Sudarmaji, Media Officer Arema.
Jika nantinya Arema berhasil jadi juara, penjualan merchandise diprediksi terus meningkat. Akan ada konvoi yang akan dilakukan Aremania sehingga mereka kembali memburu atribut lagi. Ini sudah menjadi siklus rutin ketika Arema berhasil meraih gelar di turnamen besar seperti Piala Presiden.