Fakta-Fakta Negatif Manchester United Setelah Tenggelam di Markas Barcelona

oleh Nurfahmi Budi diperbarui 17 Apr 2019, 08:57 WIB
Gelandang Manchester United, Paul Pogba, menyundul bola saat melawan Barcelona pada laga Liga Champions 2019 di Stadion Camp Nou, Selasa (16/4). Barcelona menang 3-0 atas Manchester United. (AP/Joan Monfort)

Bola.com, Jakarta - Manchester United terpuruk di markas Barcelona, pada Leg 2 Babak Perempat Final Liga Champions 2018-2019, Rabu (17/4/2019) dini hari WIB. Berhasrat membalas kekalahan 0-1 di perjumpaan pertama, Manchester United justru 'tenggelam', setelah kalah 0-3.

Pada laga di Estadio Camp Nou tersebut, dua gol dari Lionel Messi (16' dan 20') serta satu sumbangan Philippe Coutinho (61'), membuat Manchester United tak berdaya. Manchester United mengakhiri perjalanan di pentas Liga Champions setelah kalah agregat 0-4.

Advertisement

Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, mengakui kekalahan tersebut sebagai pelajaran berharga bagi anak asuhnya. "Kami masih mengejar kualitas Barcelona, dan kami ingin menuju ke sana," katanya.

 

2 dari 2 halaman

3 Fakta Memalukan

Para pemain Barcelona merayakan gol yang dicetak oleh Philippe Coutinho ke gawang Manchester United pada laga Liga Champions 2019 di Stadion Camp Nou, Selasa (16/4). Barcelona menang 3-0 atas Manchester United. (AP/Joan Monfort)

Berikut ini beberapa catatan negatif seusai Manchester United kalah dari Barcelona:

1. Manchester United tereliminasi dari babak perempat final Liga Champions sebanyak tujuh musim. Artinya, catatan tersebut menjadi yang terbanyak dibanding tim lan.

2. Kekalahan dari Barcelona di Camp Nou, dini hari tadi WIB, menjadi yang terbesar dari sisi agregat sepanjang sejarah Manchester United di pentas Eropa. Skor terbesar kekalahan mereka terjadi saat bersua AC Milan (2-5) pada 1957-1958 dan kontra Atletico Madrid (1-4) pada Babak 16 Besar Piala Winners 1991-1992.

3. Manchester United merasakan lima kekalahan di pentas Liga Champions musim ini. Catatan tersebut menyamai rekor buruk mereka pada 1996-1997.

Sumber: BBC, Opta