Antar Tottenham ke Semifinal Liga Champions Bukan Hal Paling Membahagiakan Pochettino

oleh Aning Jati diperbarui 18 Apr 2019, 13:15 WIB
Fernando Llorente dan Mauricio Pochettino berpelukan merayakan keberhasilan ke semifinal Liga Champions setelah menyingkirkan Manchester City, Kamis dini hari WIB (18/4/2019). (AFP/Anthony Devlin)

Bola.com, Jakarta - Tangan dingin Mauricio Pochettino mampu mengantarkan Tottenham Hotspur tampil di semifinal Liga Champions 2018-2019. Prestasi itu jadi yang pertama dalam 57 tahun terakhir.

Pelatih asal Argentina itu terlihat bersorak, melupakan kebahagiaan setelah tim asuhannya memastikan tiket di semifinal, seusai leg kedua perempat final kontra Manchester City di Etihad Stadium, Kamis dini hari WIB (18/4/2019).

Advertisement

Impian Tottenham Hostpur ke semifinal sempat menemui jalan terjal setelah mereka tertinggal 4-2 hingga menit ke-72. Namun, pada menit ke-73, peruntungan Spurs berubah seiring gol yang dicetak Fernando Llorente. Skor 3-4 membuat Spurs kembali di atas angin.

Sekalipun kalah di laga itu, Spurs bisa tampil di semifinal karena unggul dari sisi agresivitas gol tandang. Dan itulah yang terjadi.

Pochettino juga terlihat emosional saat Raheem Sterling mencetak gol ketiganya pada pengujung pertandingan. Jika gol itu sah, skor menjadi 5-3 buat Man City, yang berarti merekalah yang akan mendapat tiket ke semifinal.

Namun, lantas wasit asal Turki, Cuneyt Cakir, menggunakan VAR untuk melihat keabsahan gol tersebut. Dari situ terlihat Sergio Aguero sudah dalam posisi offiside.

"Ketika dia mencetak gol, saya terlihat seperti The Incredible Hulk," ujarnya.

"Saya melepas jaket, membuangnya ke tanah… Saya duduk dan kemudian pada saat itulah mereka bilang VAR memutuskan itu tak sah karena offiside," kata Pochenttino.

"Pada saat itu, saya lega. Suntikan energinya sangat luar biasa," imbuhnya.

Meski begitu, hal itu ternyata bukan sumber pemberi kebahagiaan luar biasa pada Pochettino. Pelatih 47 tahun itu menyebut ada momen lain, yang dikenangnya hingga sekarang, yang kadarnya menurutnya lebih membuatnya bahagia.

Prestasi yang membuatnya menjadi sosok yang paling bahagia itu adalah ketika ia berhasil mempertahankan Espanyol dari ancaman degradasi pada La Liga 2008-2009. Itu merupakan momen awal-awal ia menjadi pelatih.

"Kebahagiaan terbesar saya sebagai pelatih itu ketika di Almeria, di saat kami selamat dari degradasi, mengacu pada apa artinya itu terhadap seluruh keluarga besar Espanyol," kata Pochettino.

Di sisi lain, Tottenham Hotspur akan menghadapi Ajax Amsterdam di semifinal Liga Champions musim ini, pada 30 April dan 7 Mei 2019.

Sumber: Sportskeeda

Berita Terkait