Bola.com, Yogyakarta - Kompetisi bola basket putri tertinggi di Indonesia, Srikandi Cup 2019, memasuki seri pamungkas di Yogyakarta pada Senin (22/4/2019) hingga Sabtu (27/4/2019). Tujuh tim yang terbagi dua pool akan beradu kuat dalam play-off yang digelar di GOR Ki Bagoes Hasikoesoemo, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
Absennya sang juara bertahan, Surabaya Fever, pada musim ini membuat Yogyakarta akan menjadi saksi sejarah hadirnya juara baru Srikandi Cup pada edisi keduanya.
Play-off kali ini terbagi dalam dua pool, di mana Pool A diisi peringkat 1, 2, dan 7 dari reguler season, yakni Merpati Bali, Sahabat Semarang, Flying Wheel Makassar. Sementara itu, pool B dihuni tim peringkat 3, 4, 5, dan 6, antara lain Tanago Friesian Jakarta, Tenaga Baru Pontianak, Scorpio Jakarta, dan GMC Cirebon. Dua tim terbaik dari masing-masing pool yang akan melaju ke babak semifinal.
"Dengan format kompetisi liga musim ini dan juga play-off yang telah disepakati bersama, seri ini akan menjadi suguhan pertandingan yang ketat karena setiap game ibarat partai hidup atau mati yang sangat menentukan," ungkap Ketua Koordinator Srikandi Cup 2019, Deddy Setiawan dalam konferensi pers, Minggu (21/4/2019).
"Semoga dengan adanya kompetisi Srikandi Cup musim ini, prestasi bola basket putri Indonesia juga akan bangkit kembali. Selain itu, kami keluarga besar Srikandi Cup berharap bisa menggelar liga basket putri dengan lebih baik lagi pada musim depan," katanya.
Ketatnya persaingan play-off Srikandi Cup 2019 dirasakan oleh tim-tim peserta sebagai motivasi agar dapat tampil maksimal. Kapten tim Tenaga Baru Pontianak, Fanny Kalumata, bahkan berjanji akan berjuang ekstra demi meraih kemenangan di setiap pertandingan yang dijalani oleh timnya.
"Tenaga Baru Pontianak optimistis mengambil kesempatan di setiap pertandingan yang akan kita hadapi nanti di babak play-off karena persiapan sekarang lebih baik dan lengkap. Seharusnya kami lebih bagus dari seri-seri sebelumnya," beber Fanny.
Selain itu, Fanny mengakui dua tim yang berpeluang besar berbicara banyak di musim ini adalah Merpati Bali dan Sahabat Semarang. Namun, fokus terbesarnya saat ini adalah mengamankan posisi timnya agar bisa lolos ke babak semifinal.
Sementara itu, kapten tim Merpati Bali, Helena Tumbelaka tidak ingin larut dalam euforia yang berlebihan yang bisa berbalik menjadi bumerang untuk timnya. Menurutnya, nuansa play-off tidak sama dengan seri reguler, di mana setiap tim pasti akan mawas diri dalam melakoni seri yang sangat krusial ini.
"Kami tidak terbebani, justru merasa tertantang. Kami tidak mau disebut tim juara cuma karena Fever absen, tapi Merpati ingin juara karena kami memang pantas disebut tim juara. Menatap play-off Srikandi Cup 2019, kami banyak latihan untuk memperbaiki kelemahan di seri 3 kemarin," tandas Helena.
Baca Juga
Satu di Antara Alasan Minimnya Bomber Tajam Timnas Indonesia: Minim Menit Bermain, Tergerus Pemain Asing Liga 1
Media Italia Sebut Agen Jay Idzes Berkomunikasi dengan Klub Serie A, Jerman, Inggris, Prancis, dan Spanyol
Bursa Top Scorer BRI Liga 1 2024 / 2025: Gustavo Almeida Terdepan, Andalan Timnas Indonesia Siap Kasih Kejutan