Bola.com, Surabaya - Aleksandar Rakic sudah setahun tinggal di Indonesia sejak bergabung PS Tira pada musim lalu. Namun, pemain yang kini bergabung Madura United itu masih kesulitan mempelajari bahasa Indonesia.
Padahal, Rakic tergolong sebagai seorang yang menguasai banyak bahasa, atau yang kerap disebut dengan istilah poliglot. Pemain asal Serbia itu mengaku menguasai sebanyak delapan bahasa, yang kebetulan semuanya berasal dari Eropa.
“Saya menguasai bahasa Serbia, tentu saja. Dari bahasa nasional ini, saya bisa bahasa Kroasia, Montenegro, dan Bosnia. Keempat bahasa ini punya kemiripan, sering kali warga empat negara itu bisa saling paham. Ada beberapa kosakata dan aksen yang berbeda,” kata Rakic kepada Bola.com.
Empat negara yang disebut oleh Rakic itu merupakan bekas pecahan Yugoslavia. Kini, keempatnya telah menjadi negara berdaulat masing-masing. Keempatnya termasuk dalam rumpun bahasa Slavik dari anak cabang bahasa Indo-Eropa.
“Saya bisa ngobrol dengan lancar saat bertemu Simic (striker Persija asal Kroasia) dan Spaso (striker naturalisasi Bali United asal Montenegro). Sebenarnya, ada banyak lagi bahasa di Serbia, seperti Hungaria, Bulgaria, Slovakia, dan Albania. Tapi, anggap saja saya paham empat bahasa itu,” imbuh Rakic.
Selain bahasa yang serumpun dengan Serbia, pemain yang musim lalu menjadi top scorer Liga 1 itu juga menguasai empat bahasa asal negara selain bekas pecahan Yugoslavia, di antaranya bahasa Inggris, Armenia, Rusia, dan Spanyol.
“Kalau bahasa Inggris sudah umum, memang bahasa internasional. Saya pernah berkarier di Armenia, di sana bahasa nasionalnya Armenia, tapi banyak juga penutur bahasa Rusia. Kalau Spanyol saya tertarik belajar, dan sejauh ini saya bisa memahaminya,” terangnya.
Setelah menguasai delapan bahasa itu, Aleksandar Rakic kini sangat ingin sekali bisa berbicara dengan lancar menggunakan bahasa Indonesia. Usaha itu sudah sempat dicobanya sejak musim lalu, namun kurang berhasil.
“Menurut saya bahasa Indonesia agak susah dibanding yang lain. Saya pernah berusaha belajar secara otodidak dengan beli buku, tapi tidak ada yang membimbing. Mungkin perlu dibiasakan setiap hari pakai bahasa Indonesia,” ujari pemain berusia 32 tahun itu.
Rakic menyadari bahasa Indonesia merupakan rumpun yang berbeda dengan bahasa negara asalnya. Dia mengaku selalu kesulitan setiap mempelajari bahasa baru yang bukan dari rumpun Serbia, atau sebut saja bahasa di Asia.
Pemain berpostur 182 cm itu pernah berkarier di tiga negara lain, yaitu Maladewa, Israel, dan India. Dia kemudian berusaha mempelajari bahasa di tiga negara itu. Sayang, dia gagal menguasainya.
“Tapi, sekarang saya punya coach Dejan Antonic (pelatih Madura United asal Serbia). Dia pasti bisa membantu saya belajar bahasa Indonesia. Semoga tahun ini saya bisa lancar bahasa Indonesia supaya komunikasi dengan teman di tim lebih mudah,” tutup Aleksandar Rakic.
Baca Juga
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Rapor Pemain Lokal pada Dua Laga Home Timnas Indonesia di Kualifiaksi Piala Dunia 2026: Ridho Tak Tergantikan, Marselino Jadi Pahlawan