ONE Championship: Jonathan Haggerty Bertekad Rebut Sabuk Juara dari Petarung Thailand

oleh Windi Wicaksono diperbarui 26 Apr 2019, 22:45 WIB
Petarung muay thai asal Inggris, Jonathan Haggerty (kanan), akan melawan juara ONE Championship Sam-A Gaiyanghadao asal Thailand di Istora Senayan dalam tajuk ONE: For Honor (Foto: ONE Championship)

Jakarta - Petarung muay thai asal Inggris, Jonathan Haggerty, bertekad merebut sabuk juara ONE Championship milik Sam-A Gaiyanghadao di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (3/5/2019). Keduanya akan berduel dalam pertarungan bertajuk One: For Honor.

Sam-A Gaiyanghadao merupakan petarung muay thai legendaris asal Thailand. Duel di panggung ONE Championship antara Haggerty kontra Sam-A Gaiyanghadao diprediksi berjalan sengit.

Advertisement

Keduanya merupakan petarung dengan nama besar yang disandangnya di panggung muay thai. Haggerty diketahui sebagai juara dunia muay thai, yang sangat peduli dengan perkembangan bela diri karena juga sebagai pelatih.

Sementara Sam-A Gaiyanghadao adalah juara dunia One Flyweight Muay Thai World Championship dan dikenal sebagai petarung yang sudah kenyang dengan pengalaman. Dia juga petarung yang disegani di ONE Championship

"Saya memiliki kelas remaja yang saya (ajari) pada hari Senin, Rabu dan Jumat, sekitar dua puluh orang, mereka datang (ke gym) dan kami memiliki beberapa juara, juara dunia, dan juara Inggris,” kata Haggerty yang juga pemilik The Knowlesy Academy dalam keterangan resminya.

Petarung berusia 22 tahun ini mengaku dirinya selain menjaga anak-anak tetap beraktivitas, berlatih dan berkompetisi, juga membuka kesempatan bagi orang lain untuk mendedikasikan dirinya pada olahraga bela diri asal Thailand itu.

"Menjaga mereka di gym adalah hal yang utama, memberikan mereka pertarungan membuat mereka ingin datang ke gym dan mendedikasikan diri mereka,” kata petarung yang berjuluk The General itu.

2 dari 2 halaman

Mengubah Hidup

Sabuk juara dunia ONE Championship (Doc: ONE Championship)

Haggerty menceritakan ada seorang anak muda yang mengubah hidupnya setelah menemukan "The Art of Eight Limbs."

“Ada satu anak yang sering mendapat masalah, seorang anak yang sangat nakal yang kerap diusir dari semua toko di jalanan, kemudian dia datang ke gym dan mulai berlatih, dan semakin mengenal kita, dan kita membuatnya tanpa larangan, tapi kami memastikan dia baik-baik saja sekarang, kita akan menjaga dia, itu hal yang baik untuk anak-anak,” terang Haggerty.

Pada laga One: For Honor, Haggerty mendapat kesempatan untuk membawa kehormatan dan prestise kembali ke rumahnya di The Knowlesy Academy dengan kemenangan besar saat melawan Sang Legenda Sam-A. Itu adlah sebuah tugas yang berat, namun Haggerty melakukan apapun untuk menyelesaikannya.

Sumber: Liputan6.com