Bola.com, Adelaide - Adelaide bukan kota tujuan wisata di Australia. Wisatawan lebih senang mengunjungi Sydney, Brisbane, atau Perth saat melancong ke Negeri Kanguru. Kehadiran Asia Road Racing Championship 2019 pada 27-28 April 2019 membuat kota yang terletak di bagian selatan Australia itu berdenyut.
Selama ini Adelaide lebih dikenal sebagai kota pendidikan. Orang datang untuk belajar di sana, dibanding melancong.
Adelaide juga merupakan kota dengan jumlah penduduk terbanyak ke-5 yang ada di Australia dengan jumlah penduduk mencapai 1,5 juta jiwa. Kuliah di Adelaide bisa dijadikan pilihan menarik. Selama lebih dari 170 tahun, Adelaide telah dikenal sebagai pusat pendidikan yang berkualitas.
The University of Adelaide, Flinders University, University of South Australia, Carnegie Mellon University Australia, Torrens University Australia, University College London, merupakan deretan kampus ternama di Adelaide.
Dalam kesehariannya kota yang satu ini terhitung senyap. Tak banyak aktivitas ramai digelar. Rata-rata masyarat Adelaide begitu memasuki pukul 17.00 waktu setempat mulai mengendurkan aktivitasnya.
Hiburan menarik di kota ini mungkin hal berbau olahraga. Adelaide jadi markas klub football top Australia, Port Adelaide Football Club. Di kota ini juga jadi homeground klub papan atas A-League, Adelaide United. Di klub tersebut, pemain naturalisasi Indonesia, Sergio van Dijk pernah bermain.
Sang striker pernah jadi top scorer A-League musim 2010–2011. Nama Sergio masih populer hingga kini di sana. "Sergio? Dia legenda klub kami," kata Phillip Burton, salah satu penggila sepak bola Australia saat dijumpai Bola.com saat meliput Asia Road Racing Championship 2019 atas undangan Astra Honda Racing Team.
Olahraga jadi hiburan bagi warga Adelaide saat akhir pekan datang. Setelah menghabiskan waktu bekerja selama lima hari, mereka rihat dengan datang ke venue-venue olahraga di kotanya. Di Adelaide ada dua stadion besar, yakni: Hindmarsh Stadium (sepak bola) dan Adelaide Oval (football dan kriket).
Semenjak 2018 silam warga Adelaide punya alternatif hiburan olahraga baru, yakni balapan di di Sirkuit The Bend Motorsport Park. Perhelatan Asia Road Racing Championship 2019 jadi magnet bagi warga Adelaide.
Butuh perjuangan bagi warga Adelaide untuk bisa sampai ke sirkuit. Jarak tempuh dari pusat kota mencapai 104 km. Saat tak macet, paling tidak butuh waktu satu setengah jam untuk bisa sampai ke sana.
Namun, persoalan jarak tak menjadi rintangan, demi menikmati hiburan di akhir pekan.
Setingan The Bend Motorsport Park yang dibuat pengelola Peregrine Corporation unik. Sirkuit dibuat ramah buat keluarga. Orang yang datang ke area sirkuit bisa menikmati jalannya balapan di berbagai spot, tidak melulu di tribune penonton.
Di sekitar sirkuit bertebaran padang rumput yang disulap jadi area nonton bareng balapan. Bak piknik, warga Adelaide bersantai menyaksikan Asia Road Racing Championship 2019 sembari menggelar tikar atau kursi lipat.
Layar raksasa menampilkan sesi balap secara live dipasang di tengah padang. Para pengunjung bisa menikmati aneka kuliner. Di area padang rumput bertebaran van yang menjual berbagai makanan dan minuman.
Di sisi lain, pengelola sirkuit juga menggelar pameran mobil-mobil balap klasik di area tribune utama. Kebetulan saat pelaksanaan Asia Road Racing Championship 2019 juga diselenggarakan Moto Fest 2019. Aneka merchandise pabrikan besar otomotif bertaburan di area parkir kendaraan yang amat luas.
Jangan heran jika balapan Asia Road Racing Championship 2019 tak hanya ditonton penggila motosport saja, tapi juga rombongan keluarga yang menjadikan dua hari di akhir pekan sebagai ajang piknik.
Suasana balapan pun jadi terasa riang. Banyak anak-anak kecil berlarian menikmati berbagai hiburan yang tersaji di Asia Road Racing Championship 2019. "Ini cara kami menikmari hidup kawan," ujar Jason, pria paruh baya yang asyik duduk di kursi lipatnya sembari menonton sesi wawancara Muhammad Fadly, pembalap Indonesia yang naik podium utama di kelas AP 250.
Benar-benar asyik! Mungkinkah saat MotoGP di Mandalika kita bisa menjumpai hal yang sama?