Jakarta - Sam-A Gaiyanghadao optimistis mempertahankan sabuk juara One Championship Flyweight Muay Thai melawan Jonathan Haggerty di Istora Senayan, Jakarta, 3 Mei mendatang.
Partisipasi pada ajang bertajuk One: One Honor nanti merupakan penampilan pertama Gaiyanghadao di One Championship setelah absen hampir satu tahun.
"Waktu istirahat tersebut tidak memberikan efek apapun bagi saya. Walaupun saya belum bertanding, saya masih berlatih tiap hari. Saya juga memelihara tubuh saya dengan baik," kata atlet berusia 35 tahun ini pada rilis yang diterima Liputan6.com.
Gaiyanghadao beberapa kali menjadi juara dunia Muay Thai. Capaian itu membuatnya dikenal sebagai salah satu atlet terbaik sepanjang masa. Dalam kariernya, Gaiyanghadao membukukan 366 kemenangan, sembilan imbang, dan hanya 46 kali kalah.
"Saya pernah melihat Haggerty bertanding. Dia sangat tinggi, kecepatan luar biasa dengan sikutan berbahaya dan tendangan solid. Saya harus berhati-hati dengan serangan baliknya karena posturnya. Saya tidak akan bermain-main," tegas Gaiyanghadao.
Persiapan Gaiyanghadao
Untuk menghadapi Haggerty, Gaiyanghadao berlatih bersama legenda Muay Thai lainnya yakni Nonthachai Sit-O. "Ia mendorong saya sangat keras! Dia masih mengajar saya dan memastikan setiap teknik saya tetap baik," jelas Gaiyanghadao.
"Rencananya adalah untuk maju, karena Jonathan tidak mungkin sekuat itu ketika ia mundur. Saya harus menjadi seorang agresor dan menyerang pertama kali."
Gaiyanghadao saat ini berlatih di Singapura bersama tim Evolve. Dia mengalahkan Joseph Lasiri di ronde kedua dalam debutnya bersama One Championship. Laga itu sekaligus menjadi pertandingan Muay Thai pertama yang diadakan oleh promotor mixed martial arts berbasis Singapura tersebut.
Petarung berpostur 168 cm itu lalu menjadi juara dunia One Championship Muay Thai dengan mengalahkan Sergio Wielzen.
Sumber: Liputan6.com