Bola.com, Jakarta - Persib Bandung mendepak Miljan Radovic sebagai pelatih kepala pada Jumat (3/5/2019). Radovic menambah panjang daftar pelatih yang bernasib nahas sebagai juru taktik Maung Bandung.
Liga 1 2019 baru dimulai dalam hitungan hari. Namun, Persib sudah menyimpulkan Miljan Radovic gagal total sebagai pelatih dan memecatnya.
Pria asal Montenegro itu padahal baru diresmikan sebagai pelatih pada 9 Januari 2019. Artinya, Radovic hanya awet memegang jabatan pelatih Persib selama 115 hari.
Keputusan kilat yang diambil manajemen Persib diduga karena mengacu pada beberapa pertandingan yang telah dilalui. Contohnya pada Piala Presiden 2019, ketika tim Persib besutan Radovic hanya mampu bertahan sampai fase grup.
Sebagai tuan rumah, Persib hanya finis di peringkat ketiga klasemen akhir penyisihan grup. Klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat itu mengumpulkan tiga poin hasil sekali menang dan dua kali kalah.
Adapun di Piala Indonesia, laju Persib bersama Radovic terlihat kepayahan. Dalam lima laga yang dimainkan, Persib menang sekali, kalah sekali, imbang tiga kali.
Catatan-catatan tersebut diduga membuat manajemen Persib tak berani melakukan perjudian lebih lama dengan Radovic. Pelatih 43 tahun itu didepak dan digantikan Roberts Rene Alberts.
Miljan Radovic bukan korban pertama ganasnya target tinggi yang dibebankan manajemen ke pelatih. Tercatat ada beberapa pelatih yang juga mengalami nasib nahas bersama Persib Bandung.
Berikut ini 5 pelatih yang memiliki rentang karier tak panjang bersama Persib Bandung versi Bola.com:
Suryamin (1999)
Suryamin ditunjuk menjadi pelatih Persib Bandung untuk mengarungi kompetisi 1999-2000. Namun, mantan pemain Maung Bandung itu tak awet menjadi pelatih.
Pada lima laga awal, Persib di bawah asuhannya kalah tiga kali dan hanya bermain imbang. Tekanan dari suporter dan sejumlah pihak akhirnya membuat Suryamin mengundurkan diri.
Manajemen Persib kemudian menunjuk Indra Thohir sebagai suksesor Suryamin. Pada Jumat 6 Juli 2018, Suryamin mengembuskan napas terakhirnya di kolam pemancingan pribadinya di daerah Banjaran, Kabupaten Bandung.
Risnandar Soendoro (2006)
Risnandar Soendoro ditunjuk menjadi pelatih Persib pada awal musim 2006-2007. Risnandar menggantikan Indra Thohir sebagai pelatih anyar Persib.
Namun, karier Risnandar sebagai pelatih hanya bertahan dalam dua pertandingan karena Persib kalah beruntun. Risnandar mencatatkan rekor menjadi pelatih yang paling singkat berkarier di Persib.
Keputusan mundur Risnandar diyakini terjadi karena desakan beberapa pihak. Risnandar kemudian digantikan Arcan Iurie yang musim sebelumnya menukangi Persija Jakarta.
Darko Jankovic (2010)
Manajemen Persib Bandung menunjuk Darko Jancovic pada awal musim 2010. Namun, kompetisi belum mulai Darko sudah didepak.
Darko akhirnya mencatatkan diri sebagai pelatih asing paling singkat yang pernah menukangi Persib. Pria asal Prancis itu tercatat hanya menukangi Persib selama dua bulan pada pramusim.
Manajemen memutuskan menghentikan karier Darko karena sejumlah kontroversi dan ketidakcocokan dengan asisten pelatih. Darko akhirnya digantikan asistennya, Jovo Cuckovic.
Drago Mamic (2011)
Manajemen Persib memilih Drago Mamic sebagai pelatih pada musim 2011-2012. Pelatih asal Kroasia ini memiliki rekam jejak kepelatihan yang cukup panjang sebelum datang ke Persib.
Ia sempat melatih di klub Liga Kroasia, Cina, Malaysia, hingga India. Hanya saja, ia cuma bertahan enam bulan di Persib. Perbedaan pandangan serta rasa tidak nyaman menjadi alasan Mamic untuk mengundurkan diri dari kursi pelatih Persib.
Sepeninggal Mamic, lagi-lagi manajemen Persib menunjuk Robby Darwis untuk menjadi caretaker. Keputusan ini membuat Robby sudah tiga kali dipilih menjadi pelatih sementara setelah Persib ditinggal pelatih.
Dejan Antonic (2016)
Dejan Antonic ditunjuk sebagai pelatih Persib Bandung pada 2016. Keputusan itu dilakukan karena manajemen klub melihat penampilan apik Dejan pada 2014 ketika menukangi Pelita Bandung Raya.
Namun, karier Dejan di Persib tidak berlangsung awet. Pria asal Serbia itu didepak setelah enam pekan menukangi Persib di Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo.
Persib kemudian menunjuk Djadjang Nurdjaman sebagai pelatih untuk menggantikan Dejan. Bersama Djanur, sapaan akrab Djadjang Nurdjaman, Persib finis di peringkat kelima.